Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Tarif Parkir Langgar Perda

sumber berita , 08-10-2012

Sukses gelaran Manunggal Fair (MF) 2012 menyisakan persoalan. Tingginya tarif parkir dikeluhkan pengunjung pada ajang tahunan ini.

Pemkab Kulonprogo berkelit dengan alasan kemanusiaan. Alasan itu membuat mereka kesulitan menerapkan tarif sesuai peraturan daerah (perda). Widya, warga Karangsari,Pengasih mengungkapkan, tarif parkir selama Manunggal Fair terlalu mahal. “Di kota (Yogyakarta) saja Rp1.000.

Di sini (MF) malah lebih mahal,” ujarnya kemarin. Enny, warga Krembangan, Panjatan menyatakan hal serupa. Dia menilai tarif sepeda motor Rp2.000 dan mobil yang Rp5.000 cukup memberatkan. “Ini kan tidak sesuai dengan ketentuan,” tandasnya. Meski demikian, pemkab terkesan membiarkan keluhan warga. Padahal mereka mengetahui praktik yang berlangsung selama Manunggal Fair. 

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kulonprogo Triyono sengaja tidak menjalankan Peraturan Daerah (Perda) No 1/2011 secara kaku pada pengelola parkir MF atas pertimbangan kemanusiaan. “Di tiap pengelola parkir ada yang beranggotakan 18 orang sehingga mereka keberatan jika diterapkan sesuai perda karena tidak akan mendapatkan hasil. Jadi, kami tidak bisa saklek sesuai perda,” paparnya. Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Yusron Martofa menilai pemkab tidak teguh menjalankan perda. Kebijakan itu justru merendahkan kewibawaan pemerintah.

“Kebijakan yang diambil tanpa berdasar pada perda juga inkonstitusional. Kami tidak sepakat dengan ini,” tandasnya. Salah satu perwakilan kelompok parkir, Made Arsa Wibawa, mengakui pihaknya memang sudah meminta kepada instansi terkait untuk lebih menghargai para petugas parkir MF yang hanya mendapatkan rezeki setahun sekali. “Kesepakatan bagi hasil 60–40%, teman-teman juga sepakat tarif parkir Rp2.000 menggunakan karcis resmi pemkab,” kata Yusron Martofa. Selain di ajang MF, tarif parkir yang tidak sesuai Perda juga ditemui di kawasan wisata Pantai Glagah, Kecamatan Temon, serta beberapa titik di Kota Wates seperti di Stasiun Wates. 

Sementara, animo masyarakat Kulonprogo menyaksikan kegiatan tahunan MF 2012 cukup tinggi. Itu terlihat dari peningkatan transaksi yang mencapai 41%. Jika 2011 lalu kegiatan itu menghasilkan Rp1,65 miliar, tahun ini mencapai Rp2,33 miliar. Kemarin malam kegiatan resmi ditutup. Upacara penutupan dimeriahkan pesta kembang api yang digelar secara spektakuler. Reggae Ambassador, Ras Muhammad beserta beberapa band lokal turut memeriahkan penutupan ini. 

“Transaksi selama MF berlangsungnya mulai 28 September – 6 Oktober meningkat signifikan, mencapai 41%. Secara keseluruhan tahun lalu, transaksi hanya Rp1,65 miliar, tahun ini naik menjadi Rp2,33 miliar,” ungkap ketua panitia MF, Rudy Widiatmoko, kemarin. Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo mengapresiasi kesuksesan MF Fair tahun ini. Dia berharap, tahun depan ajang yang sama berjalan lebih baik dan menghadirkan inovasi lebih.

“Tahun ini event dirancang dan ditata berbeda. Semua itu bertujuan agar masyarakat dapat melihat hasil dari UMKM dengan senang hati. Sebab, stan sudah dikelompokkan sesuai dengan jenis produknya,” kata Sutedjo.

Diposting 08-10-2012.

Dia dalam berita ini...

DPRD Kab. Kulonprogo 2009 Kab. Kulon Progo 4
Partai: PKB