Meski Rupiah Lemah, FPDIP Tolak Rombak RAPBN 2018

Anggota DPR RI dari FPDIP Darmadi Durianto mengaku tidak sepakat jika RAPBN 2018 dirombak total dengan alasan adanya pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS saat ini.

Demikian disampaikan Darmadi saat menanggapi pernyataan anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Wilgo Zainar yang mengusulkan agar postur anggaran di RAPBN 2018 dirombak total jika Rupiah tembus diangka Rp14.000

"Enggaklah. Pelemahan Rupiah hanya sementara. Fondasi ekonomi Indonesia kuat kok. Rombak total RAPBN 2018 bukan solusi," tepis Bendahara Megawati Institute itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (04/10/2017).

Darmadi meyakini, mata uang Rupiah akan menguat kembali dan situasi saat ini hanya sementara.

"Inflasi dibawah 4%, suku bunga mulai turun, pasar saham bagus, FDI meningkat, adanya peningkatan riil konsumsi masyarakar sekitar 5%," katanya.

Selain itu, lanjut dia, keyakinan tersebut juga ditopang oleh data-data yang menunjukkan peningkatan.

"Jadi, enggak ada dasar kita harus takut. Tidak ada alasan untuk pesimis dan takut. Dan kalau dilihat dari indikator ekonomi saat ini, susah bisa tembus 14.000, Kecuali faktor eksternal," tandasnya.

Adapun terkait adanya ritel-ritel yang tutup, kata dia, itu bukan karena terdampak kondisi perekonomian saat ini, namun lebih dikarenakan adanya salah kelola diinternal ritel-ritel itu sendiri. Dan satu hal lagi, sambung dia, pelemahan Rupiah jiga tidak akan berefek pada program infrastruktur.

"Ritel yang tutup hanya segelintir dan itu akibat mis-management. Dan pembiayaan proyek infrastruktur pun masih aman. Kan sudah direncanakan semua," pungkasnya.