RMOL. Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap kelompok penyebar isu provokatif dari kelompok Muslim Cyber Army.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Polri harus memperjelas definisi hoax terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesimpangsiuran, dan menjurus pada mematikan demokrasi.
"Saya tidak ingin ini adalah upaya untuk mematikan demokrasi, harus betul-betul dicek apa yang dimaksud dengan hoax, apakah ini bagian dari kebebasan berpendapat atau apa. Dan kalau misalnya memang pihak cyber polisi mau melakukan pemberantasan terhadap hoax kita setuju, tapi harus betul-betul adil," ujar Fadli di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/3).
Menurutnya, saat ini kelompok-kelompok yang sudah dijaring oleh penyidik Bareskrim Polri merupakan kelompok yang menentang pemerintah saja.
Namun, lanjut Fadli, jika terjadi penyebaran isu-isu provokatif terhadap pihak non pemerintah atau oposisi, Polri tidak memfollow up kelompok tersebut.
Ketidakadilan dilihat semakin nyata oleh masyarakat karena yang disasar hanya kelompok muslim saja, sehingga terkesan kelompok muslim selalu di pihak yang jahat.
"Jadi pemerintah dalam hal ini penegakan hukum seolah-olah dia diarahkan ke sana (kelompok muslim) terus," tutup Fadli, Wakil Ketum Partai Gerindra ini.
