RMOL. Partai politik berbasis Islam seperti PPP, PKB, PAN, PKS dan PBB banyak dirugikan oleh lembaga survei.
Demikian diungkapkan Seketaris Jenderal PPP Arsul Sani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Rabu, 14/3).
"Banyak lembaga survei dalam memberikan adjustment tidak melihat persebaran demografi penduduk (latar belakang agama), sehingga sampling yang digunakan sering tidak match," kata Arsul.
Anggota DPR ini menilai bahwa partai Islam tidak mungkin digandrungi oleh pemilih non muslim.
Dimana, ketika sampling itu dipukul rata, maka hasilnya pasti elektabilitas partai Islam kecil.
"Misalnya ada responden 1.000 orang, taroklah 120-nya non muslim. Pasti yang non muslim tidak akan memilih partai Islam. Itulah seharusnya disertakan juga data demografi seperti itu biar match," ujar Arsul.
Di banyak rilis lembaga survei, mayoritas elektabilitas parpol berbasis Islam selalu yang terendah. Bahkan ada yang tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.