Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Kerja Sama Indonesia-Meksiko Belum Optimal

sumber berita , 26-04-2018

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Juliari Batubara menyayangkan hubungan kerja sama Indonesia-Meksiko yang masih relatif rendah. Menurutnya, two-way trade yang mencapai 1,2 miliar dolar AS di tahun 2017 belum mencerminkan potensi maksimum, padahal kedua negara sama-sama negara dengan kekuatan ekonomi terbesar (G20).

Demikian mengemuka dalam diskusi terbuka dengan awak media terkait hasil kunjungan teknis BKSAP DPR RI ke Meksiko, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018). Kunjungan teknis  yang berlangsung pada 11-20 April 2018 lalu tersebut merupakan bagian dari fungsi DPR dalam menjalankan diplomasi parlemen atau diplomasi jalur kedua.

“Kerja sama yang terjalin masih kecil, padahal kedua negara ini jika di-combine memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kedepannya, kami harapkan nilai perdagangan ini bisa ditingkatkan,” ungkap Juliari.

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, pemerintah sebagai first track diplomacy perlu mempertimbangkan penguatan kerja sama perdagangan di beberapa sektor sebagai upaya menyeimbangkan trade balance antara kedua negara yang saat ini surplus di pihak Indonesia.

“Kedua negara dapat pula mengeksplorasi kemungkinan perjanjian perdagangan bilateral menyusul sikap Amerika Serikat terhadap Meksiko terkait NAFTA,” paparnya.

Menurutnya, Meksiko memiliki ketertarikan kuat untuk ekspansi perdagangan daging halal dan ternak sapi ke pasar Indonesia. 

“Telah berlangsung pembicaraan mengenai hal ini, namun untuk ternak sapi terkendala izin impor Kementerian Pertanian yang hanya 60 hari dan mahalnya biaya logistik pengiriman yang jika dibandingkan dengan harga ternak Australia akan kurang kompetitif,” jelas Juliari.

Ia menambahkan, selain komoditas daging dan ternak, beberapa komoditas Meksiko yang memiliki potensi untuk masuk ke pasar Indonesia antara lain, alpukat, jeruk nipis, tomat, dan peralatan medis.

Disinggung juga mengenai CPO Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tekanan dari Uni Eropa melalui resolusi diskriminatif yang ditengarai akibat kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit Indonesia. Menurutnya, Meksiko merupakan negara yang strategis untuk memasarkan CPO Indonesia ke pasar Amerika Utara.

“Pihak Meksiko menyampaikan usulan joint-venture pengolahan CPO asal Indonesia di Meksiko sehingga produk turunan yang dihasilkan dapat memasuki  pasaran Uni Eropa melalui Meksiko. Namun, hal ini masih harus didiskusikan lebih lanjut dalam RDP dengan Kementerian Perdagangan,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota BKSAP DPR RI Bara Hasibuan mengimbau pemerintah sebaiknya menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah meningkatkan status Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko, sehingga hubungan perdagangan bisa ditingkatkan.

Dalam rangkaian kunjungan ke Parlemen Meksiko itu, delegasi BKSAP diterima langsung oleh Ketua DPR Meksiko Edgar Romo Garcia. Delegasi juga melakukan pertemuan dengan COMCE (Kadin Meksiko) dan ProMexico serta IUSASOL yang merupakan kelompok perusahaan penyedia solusi energi terbarukan.

Diposting 27-04-2018.

Mereka dalam berita ini...

Juliari P. Batubara

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah I

Bara Krishna Hasibuan

Anggota DPR-RI 2014
Sulawesi Utara