PRESIDEN Joko Widodo meminta kepada menteri kabinet kerja untuk menggenjot ekspor dan menekan laju impor. Hal ini dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan neraca perdagangan.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu sektor yang bisa mengurangi neraca pembayaran antara lain penggunaan B20 (biodiesel).
"Kemudian yang kedua TKDN (tingkat kandungan dalam negeri), dan pariwisata seperti yang disampaikan Presiden," ujar Airlangga seusai rapat terbatas strategi kebijakan memperkuat cadangan devisi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/7).
Soal kandungan lokal itu, Airlangga menyebut TKDN akan didorong ke dua sektor utama yakni hulu migas dan PT PLN (Persero). Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan keputusan presiden terkait optimalisasi TKDN di kedua sektor tersebut.
"Diperkirakan bisa hemat AS$2 miliar. Kalau dari biodiesel satu tahun bisa AS$5,6 miliar," ujar ketua umum Partai Golkar itu.
Airlangga menambahkan, saat ini penggunaan biodiesel akan diperluas ke sektor bersubsidi atau penugasan publik (Public Service Obligation/PSO). Untuk aturan pelaksanaan tersebut sedang disiapkan.
Dengan begitu, Airlangga berharap para distributor minyak atau solar non-PSO bisa menyediakan biodiesel 20%.