Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Perlu Keterlibatan Aktif Seluruh Negara untuk Wujudkan ASEAN yang Tangguh

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan untuk mewujudkan Komunitas Association of South East Asia Nations (ASEAN) yang tangguh diperlukan kepedulian serta keterlibatan aktif seluruh negara anggota ASEAN.

Terlebih, telah menjadi komitmen bersama untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang berorientasi ke luar dengan tetap mempertahankan sentralitas ASEAN.

“Masa depan ASEAN tergantung dari bagaimana negara-negara ASEAN mampu meraih peluang dan menghadapi berbagai tantangan global saat ini. Karenanya, dibutuhkan keterlibatan aktif serta kekompakan dari negara-negara yang tergabung dalam ASEAN untuk menguatkan kerjasama kawasan,” tegas Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam Sidang Umum Asian Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Singapura, Selasa (04/9/2018).

Politisi Partai Golkar itu mengingatkan, jika para anggota AIPA serius membangun ASEAN yang terfokus pada kesejahteraan masyarakatnya, maka pemenuhan hak-hak masyarakat menjadi suatu keharusan.

Permasalahan kemanusiaan yang masih terjadi di kawasan, seperti di Myanmar, harus segera diselesaikan dengan baik.

“Krisis kemanusiaan di Myanmar telah mengakibatkan ratusan ribu orang mengungsi dan terus menjadi perhatian dunia. Karena itu, Indonesia mendukung penuh segala upaya untuk mewujudkan perdamaian, stabilitas, penegakan hukum serta rekonsiliasi secara menyeluruh di kawasan ASEAN,” tandas Bamsoet.

Ia juga meminta AIPA berbenah diri dan memperbaharui sistem pengambilan keputusan. AIPA harus mampu menawarkan kebaruan dan tidak anti reformasi.

Sehingga, resolusi-resolusi yang dihasilkan benar-benar merefleksikan kebutuhan di kawasan.

“AIPA harus memiliki alternatif pengambilan keputusan yang berpihak pada mayoritas negara anggota AIPA. Untuk membantu perwujudan Komunitas ASEAN yang inovatif, AIPA harus mampu pula berinovasi dalam sistem pengambilan keputusan. Sehingga, tidak lagi kita temui pengalaman suatu Komisi di AIPA tidak dapat bersidang karena Komisi Eksekutif tidak mencapai kata sepakat mengenai agenda di Komisi tersebut,” urai Bamsoet.

Politisi dapil Jawa Tengah VII ini menegaskan, terlepas dari perbedaan sistem politik atau ukuran konstituen, anggota parlemen yang tergabung dalam AIPA harus melihat dirinya sebagai agen perubahan.

Inklusivitas Komunitas ASEAN bergantung pada upaya para anggota parlemen untuk menjangkau konstituen dan menyebarkan kesadaran akan posisi mereka sebagai warga ASEAN.

“Tidak akan ada komunitas tanpa rakyat. Oleh karena itu, kepentingan rakyat harus menjadi inti dari Visi ASEAN 2025. AIPA sebagai legitimasi perwakilan rakyat ASEAN, tentunya harus mengambil posisi strategis untuk mewujudkan Visi ASEAN 2025 melalui kerangka mandat konstitusi pembentukan legislasi, persetujuan penganggaran dan pelaksanaan pengawasan,” ujar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini memaparkan, berbagai perkembangan positif telah diraih sejak dimulainya implementasi road map (peta jalan) Masyarakat ASEAN.  

Road map tersebut terdiri dari cetak biru masyarakat politik-keamanan ASEAN, cetak biru masyarakat ekonomi ASEAN dan masyarakat sosial-budaya ASEAN di tahun 2009.

Perkembangan positif dari road map tersebut berhasil membawa kawasan menuju pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015. Namun, kita jangan berbangga hati dan berpuas diri. Masih banyak yang harus dilakukan untuk memaksimalkan potensi ASEAN agar dapat mewujudkan masyarakat ASEAN yang tangguh dengan kapasitas yang tinggi untuk merespons tantangan global secara efektif,” kata Bamsoet.

Secara khusus, Bamsoet memuji ASEAN yang telah berdiri lebih dari 50 tahun, terbukti mampu menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi.

ASEAN juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi negara anggotanya di tengah dinamika geopolitik global.

“Capaian tersebut tidaklah mudah. Terlebih, negara-negara di kawasan Asia Tenggara sangat beragam latar belakangnya, baik dari sisi ekonomi, politik, budaya, agama maupun tingkat demokrasi. Tentu, tanpa adanya  persatuan dan rasa memiliki di antara warga ASEAN sukar untuk meraih capaian tersebut. Sikap seperti inilah yang harus terus dijaga dan dikembangkan oleh semua warga ASEAN,” pungkas Bamsoet.

Dalam kesempatan itu, Bamsoet didampingi Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Juliari Batubara (Fraksi PDI-P), dan sejumlah Anggota DPR RI diantaranya Endang Srikarti Handayani (Fraksi Partai Golkar), Jon Erizal (Fraksi PAN), Abdul Kadir Karding (Fraksi PKB), Jazuli Juwaini (Fraksi PKS), Kartika Yudhisti (Fraksi PPP), Amelia Anggraini (Fraksi Nasdem), Sudiro Asno (Fraksi Hanura) dan Mukhamad Misbakhun (Fraksi Partai Golkar).

Diposting 05-09-2018.

Mereka dalam berita ini...

Abdul Kadir Karding

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah VI

Jon Erizal

Anggota DPR-RI 2014
Riau I

Endang Srikarti Handayani

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah V

Juliari P. Batubara

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah I

Nurhayati Ali Assegaf

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Timur V