Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Polemik Kursi Wagub DKI Jakarta, Gerindra dan PKS Saling Tuding Soal Pendamping Anies Baswedan

sumber berita , 15-11-2018

Tarik ulur kursi Wagub DKI Jakarta yang akan mendampingi Gubernur Anies Baswedan hingga saat ini tampaknya belum juga selesai.

Tampaknya, jodoh Wagub DKI Jakarta untuk Anies Baswedan itu masih akan berlangsung panjang.

Sebab, usia fit and proper test selesai, nama calon Wagub DKI Jakarta akan diserahkan Anies Baswedan ke DPRD dan akan menjalani proses panjang lagi.

Dalam tayangan Mata Najwa Rabu (15/11/2018) semalam, Najwa Shihab menanyakan kepada Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik apakah sudah melakukan lobi untuk menempati kursi Wagub DKI Jakarta.

"Ini bukan soal lobi melobi, soal penilaian teman-teman dewan pada calon itu, tapi gerindra pasti akan hadir untuk mengawal," ujarnya dilansir dari tayangan ulangnya di YouTube Najwa Shihab dengan judul 'Jodoh untuk Anies : Akankah Jakarta Tanpa Wagub?', Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, beberapa orang dari Gerindra dan PKS memang datang kepadanya.

"Tadi saya sampaikan Mas Agung datang ke rumah saya, Pak Taufik pun datang ke rumah saya, melobi saya, ya bila diperkenankan, misalkan antara dua kesepakatan partai pengusung saya maju, tolong dong saya dikasih kesempatan. Semua, Pak Syaikhu juga menelpon ke saya," bebernya.

Untuk itu, Prasetio Edi Marsudi pun mengatakan, tampaknya keputusan kursi Wagub DKI Jakarta ini masih akan panjang, namun diusahakan akan selesai sebelum Pilpres 2019.

Di samping itu, terjadi aksi saling tuduh antara pihak Gerindra dan PKS di meja Mata Najwa tersebut.

Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta, Abdurrahman Sahaimi menuding Gerindra mengulur-ulur waktu.

Sementara pihak Gerindra yakni Mohamad Taufik menyebut kalau PKS lah yang lambat.

"Kita ingin tahap awal ini selesai dulu," katanya saat disinggung bahwa tahapan ini masih lama.

Setelah itu, Najwa Shihab kemudian menanyakan, apakah PKS percaya niat baik Gerindra bahwa memang kursi Wagub DKI Jakarta ini untuk PKS, atau PKS melihat masih ada peluang untuk belok-belok lagi.

Lalu, Abdurrahman Sahaimi kemudian menegaskan kepada Gerindra agar tidak terlalu lama mengulur waktu.

"Semakin terulur-ulur, saya khawatir nanti rakyat Jakarta nggak percaya Pak Taufik," sindirnya sambil tertawa.

Mendengar sindiran itu, Mohamad Taufik tampak memasang wajah serius.

"Kita nggak akan ngulur-ngulur kok, orang PKS-nya yang kelamaan," ujarnya disambut tawa oleh Abdurrahman Sahaimi.

"Iya lama banget PKS, dia setiap hari ketemu nggak pernah ngomong tuh apa kek, kami yang ngundang, ini nih partai ini dengan jiwa besar nih, partai besar, ngundang PKS," jelasnya.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku telah menerima keputusan bersama Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal kursi Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

Keputusan itu yakni kursi Wagub DKI Jakarta milik PKS.

Rupanya, Mohamad Taufik menerima keputusan itu karena menjalankan kebijakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sejak awal menyerahkan posisi itu kepada PKS.

"Legawa lah, saya kan mengamankan kebijakan ketua umum," ujar Mohamad Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).

Setelah merelakan kursi Wagub DKI Jakarta untuk PKS, Taufik berharap posisi itu dijabat sosok yang mengerti berbagai persoalan di Jakarta.

Dengan demikian, Jakarta bisa lebih maju.

"Harus membangun Jakarta jauh lebih baik, wagub yang akan datang harus paham juga soal Jakarta," kata Mohamad Taufik.

Kandidat Wagub DKI Jakarta dari PKS diketahui harus melalui tes kelayakan dan kepatutan terlebih dahulu.

Taufik mengaku tidak akan masuk ke dalam badan penyelenggara tes bentukan Gerindra dan PKS itu.

Dia akan menunjuk orang lain sebagai tim penguji.

Adapun Taufik sebelumnya diketahui sempat percaya diri akan dicalonkan sebagai kandidat Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

Namun, setelah Gerindra dan PKS DKI bertemu pada Senin (5/11/2018), kedua pihak sepakat bahwa kursi Wagub DKI Jakarta menjadi hak PKS.

Keputusan ini mengakhiri polemik Gerindra dan PKS yang berlangsung beberapa waktu belakangan.

Diposting 15-11-2018.

Mereka dalam berita ini...

Mohamad Taufik

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Prasetio Edi Marsudi

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Abdurrahman Suhaimi

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014