Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin membantah pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai rezim yang gagal, khususnya di masalah ekonomi. Sebab, banyak yang memilih Jokowi pada Pilpres 2019.
"Kalau rezim gagal, itu artinya tidak ada yang memilih, tetapi alhamdulillah karena masyarakat mencintai Pak Jokowi lalu dipilih dan bahkan jaraknya dengan Pak Prabowo (capres) calonnya Pak Fadli Zon itu 16 juta tidak sedikit," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Sabtu (18/5/2019).
Politikus PKB itu menilai Jokowi terpilih kembali memimpin pemerintahan karena dianggap berhasil membuat Indonesia lebih baik. Bahkan Jokowi akan membuat Indonesia lebih baik dari berbagai bidang, termasuk ekonomi.
"Kenapa dipilih? Bukan semata-mata personality Pak Jokowi, tetapi karena dipilih banyak faktor, salah satunya karena rakyat menganggap di bawah kepemimpinan Pak Jokowi semua bertambah baik dan akan jauh lebih baik pada pemerintahan berikutnya di semua bidang," jelas Karding.
Sebelumnya, Fadli Zon menyebut pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai rezim yang gagal, khususnya dalam masalah ekonomi. Dia memaparkan beberapa hal yang menjadi dasar pernyataan tersebut.
Dia mencatat setidaknya ada empat kabar buruk bagi perekonomian Tanah Air sepanjang April lalu. Melalui akun Twitter @fadlizon, dia menyampaikan empat kabar buruk tersebut, Sabtu (18/5/2019).
Adapun empat kabar buruk bagi perekonomian tersebut adalah utang pemerintah, nilai tukar (kurs) rupiah, capaian pertumbuhan ekonomi, dan defisit atau tekornya neraca perdagangan.
Tak lupa, Fadli mengaitkan hal ini dengan kecurangan Pemilu 2019 yang dia sebut kian masif.
"Jadi, jika demokrasi gagal ditegakkan, hukum gagal diangkat, dan kini ekonomi juga kian amburadul, maka rezim ini memang pantas disebut rezim gagal," katanya.