Anak Haji Lulung sampai M Taufik Lolos ke Kebon Sirih

sumber berita , 14-05-2019

Anak kandung politisi senior Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana sukses meraih kursi DPRD DKI Jakarta bersama 11 Caleg lainnya dari Dapil DKI Jakarta 10 yang mencakup Kecamatan Taman Sari, Grogol Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk. Selain PAN, Partai Gerindra pun meroleh pencapaian yang bagus yaitu mengirimkan 19 Caleg ke Gedung Kebon Sirih.

Guruh merupakan Caleg PAN nomor urut 4. Dia meraup 8.278 suara. Dengan mengantongi suara sebesar itu, politisi kelahiran Jakarta, 10 April 1985 tersebut berada di posisi 10 besar dan berhak berkantor di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih Nomor 18, Jakarta Pusat, periode 2019-2024.

PAN memperoleh pencapaian luar biasa pada Pileg 2019 di ibukota. Partai yang dikomandani Zulkifli Hasan ini sukses mengirimkan sembilan wakilnya ke Gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih No 18, Gambir, Jakarta Pusat

Raihan sembilan kursi ini merupakan prestasi membanggakan, setelah Pileg 1999, dimana PAN meloloskan 13 Calegnya. Padahal pada Pileg 2014, suara PAN babak belur dengan cuma meloloskan dua Caleg ke Kebon Sirih, yakni Bambang Kusmanto dan Johan Musyawa.

Dari dua nama Caleg petahana tersebut, Johan Musyawa harus tergusur karena kalah bersaing dengan Bambang Kusmanto yang sama-sama berada di Dapil DKI Jakarta 6 yang meliputi Kecamatan Makasar, Cipayung, Pasar Rebo dan Ciracas.

Dan dari 10 Dapil di ibukota, PAN hanya gagal meloloskan Calegnya dari Dapil DKI Jakarta 3 yang mencakup Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan dan Penjaringan.

Sembilan Caleg yang lolos adalah Riano P Ahmad (5.511 suara), Oman Rohman Rakinda, Syahroni (3.563), Zita Anjani, Bambang Kusumanto, Fidinansyah (6,787 suara), Habib Muhammad bin Salim Alatas (15.176 suara), Lukman Hakim (14.155 suara) dan Guruh Tirta Lunggana (8.278 suara).

Wakil Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Sugiyanto, menilai, melonjaknya perolehan kursi partainya di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2019, merupakan buah dari konsistensi partainya dalam membela dan mendukung umat Islam.

“Sejak awal PAN dengan dimotori Pak Amien Rais, konsisten membela Islam, membela umat, dan bahkan mantap mendukung pasangan Capres-Cawapres yang direkomendasikan oleh Ijtima Ulama. Jadi, wajar kalau perolehan suara PAN di Jakarta naik signifikan dan mempengaruhi perolehan kursi di DPRD,” kata Sugiyanto seperti dikutip RMOL.co (Jawa Pos Group) di Jakarta, Selasa (14/5).

Politisi yang akrab disapa SGY ini mengakui, imbas keberpihakan ini sangat besar, karena konstelasi politik Tanah Air yang membuat umat Islam seolah berada pada posisi berhadap-hadapan dengan pemerintah, akibat kebijakan pemerintah yang dinilai kurang ramah terhadap Islam, telah memicu terjadinya peralihan pilihan dari partai-partai pendukung pemerintah pada Pemilu 2014, kepada partai-partai pendukung oposisi di Pemilu 2019. Termasuk ke PAN.

“Saya lihat crossing suara dari partai pengusung Capres petahana ke partai pengusung Capres oposisi pada Pemilu 2019 memang dahsyat, sehingga ada dua partai pengusung petahana yang perolehan kursinya di DPRD DKI anjlok parah, karena hanya mendapatkan satu kursi,” ujar SGY.

Gerindra Raih 19 Kursi

Partai Gerindra yang berhasil merebut 19 kursi di Kebon Sirih. Dari 19 Caleg Partai Gerindra yang lolos, didominasi wajah baru. Tercatat ada 12 Caleg yang kelak bergabung dengan Fraksi Partai Gerindra.

Dari belasan Caleg Partai Gerindra yang melenggang ke Gedung DPRD DKI Jakarta, yang menonjol dari wajah baru tersebut datang dari Caleg bernama Purwanto. Dia pemegang suara terbesar dari 106 Caleg yang lolos.

Purwanto merupakan Caleg Dapil DKI Jakarta 8, meliputi Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, Mampang, Pancoran dan Tebet yang meraup suara tertinggi sebanyak 36.782 suara.

Selain Purwanto, Caleg Gerindra pendatang baru yang lolos adalah, Dr Dian Pratama, Zuhdi Mamduhi, Adi Kurnia Setiadi, Thopaz Nughraha Syamsul, Ichwanul Muslimin, Esti Arimi Putri, Wahyu Dewanto, Nurhasan, Inggard Joshua, Yudha Permana dan Syatifuddin.

Caleg petahana yang bertahan adalah, Iman Satria, Mohamad Taufik, Syarif, Rani Mauliani, Abdul Ghoni dan Prabowo Soenirman. Sedangkan S Andyka yang lolos dari Dapil DKI Jakarta bukan terbilang pendatang baru. Karena dia pernah menjadi anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI periode 2009-2014.

Bestari Barus Tersingkir

Kiprah politisi Partai Nasdem Bestari Barus di DPRD DKI Jakarta akhirnya harus berakhir tahun ini. Karir politik Bestari di Kebon Sirih cuma bertahan satu periode. Pasalnya, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta gagal meraih kursi dalam Pemilu Legislatif 2019 dari Dapil DKI Jakarta 1 yang meliputi wilayah Kecamatan Gambir, Kecamatan Sawah Besar, Kecamatan Kemayoran, Kecamatan Senen, Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan Menteng, Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Johar Baru.

Posisi Bestari terpental dari bursa Caleg berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara KPU DKI Jakarta yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, sejak Kamis (9/5) dan berakhir Senin (13/5).

Senyatanya bukan cuma Bestari yang menelan pil pahit, sejumlah Caleg petahana dari Dapil DKI Jakarta 1 juga gagal mempertahankan kursinya. Politisi yang gagal tersebut adalah Mualif ZA (PKB), A Zairofi (PKS), Elyzabeth CH Mailoa (PDIP), Agustiar (Golkar), Fajar Sidik (Gerindra), Taufiqurrahman (Demokrat) dan Verry Yonnevil (Hanura).

Sementara wajah baru yang menggantikan posisi mereka antara lain, Dani Anwar (PKS), Dian Pratama (Gerindra), Basri Baco (Golkar), Hariadi Anwar (Nasdem), Ismail (PKS), Wa Ode Herlina (PDIP), Desie Christhyana (Demokrat) dan Idris Ahmad (PSI)

Diposting 11-06-2019.

Mereka dalam berita ini...

Veri Yonnevil

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Taufiqurrahman

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Fajar Sidik

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Ellyzabeth CH. Mailoa

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Ahmad Zairofi

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014