Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani tak masalah jika partai di poros Koalisi Adil Makmur ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Hanya saja, kata Arsul, partai-partai baru tersebut bisa benar-benar berkomitmen mendukung roda pemerintahan Jokowi-Maruf selama lima tahun ke depan.
"Jadi, yang baru ini jangan partainya bergabung tetapi ada elemen inti partainya lebih oposisi daripada yang beroposisi ketika bicara di ruang publik," kata Arsul di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Arsul juga menegaskan bahwa menjadi oposisi merupakan tugas yang mulia dan terhormat. Menurutnya, setiap partai politik tetap bisa berkontribusi untuk bangsa meskipun menjadi partai oposisi.
"Menjadi oposisi ini juga posisi yang mulia dan tidak kalah terhormat. Karena itu, seandainya pun tidak bergabung maka tidak berarti mereka tidak bisa berkontribusi dalam memajukan negara ini," ujar Arsul.
Arsul mengatakan pihaknya tidak pada posisi setuju atau tidak setuju partai-partai dari koalisi Adil Makmur bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Namun, PPP, kata Arsul lebih melihat pada kebutuhan dan keinginan Jokowi.
"Nanti waktu partai-partai KIK dan Pak Jokowi bertemu maka perlu mendengarkan apa yang jadi keinginan Pak Jokowi dulu dan latar belakangnya, baru kemudian disikapi," katanya.
Diketahui, beberapa hari terakhir dua parpol pengusung Prabowo-Sandi, yakni Demokrat dan PAN santer dikabarkan akan merapat ke pemerintahan Jokowi-Ma"ruf Amin. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Zulkifli Hasan itu bahkan sudah beberapa kali bertemu dan berkomunikasi ke Jokowi di Istana.