Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendorong kaum milenial (muda) untuk membangun aplikasi dan platform media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram yang murni buatan atau karya anak bangsa sendiri. Menurutnya, masa depan bangsa ditentukan oleh kaum milenial, tak berlebihan jika dikatakan bahwa kaum milenial merupakan salah satu aset bangsa.
“Kaum milenial jangan hanya bisa bertindak sebagai pengguna media sosial saja, diharapkan juga dapat membangun sendiri aplikasi atau platform media sosial karya anak bangsa. Dengan demikian ketergantungan Indonesia kepada sosial media yang dibangun oleh Negara lain (Amerika Serikat) menjadi berkurang,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam acara Meet Up Ketua DPR RI bersama Pegiat Media Sosial dan Netizen 2019 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Dapat dibayangkan jika Amerika Serikat dan China memblokir media sosial yang banya dipakai di Indonesia, tentu aktivitas yang dilakukan selama ini menjadi sia-sia. “Ini peluang sekaligus tantangan bagi kaum milenial untuk membuat media sosial sejenis seperti Facebook, Instagram dan Twitter karya anak bangsa. Sehingga ketika Negara lain (Amerika serikat) memblokir aplikasi atau platform tersebut, tidak akan terlalu berpengaruh pada Negara ini,” ucapnya.
“Indonesia harus mencontoh hal tersebut, dan kami, DPR RI mendorong kaum milenial dan anak bangsa lainnya untuk bisa menjawab tantangan dan peluang tersebut dengan membangun platform atau aplikasi media sosial sendiri,” tantang politisi dapil Jawa Tengah VII itu.
Selain itu, di hadapan netizen dan pegiat media sosial Bamsoet menceritakan seringkali media menyajikan ruang rapat komisi di DPR RI kosong. Ia menerangkan sejatinya Anggota DPR RI tersebut tetap bekerja. Misalnya, tengah melakukan kunjungan kerja, baik itu dalam menyerap dan menghimpun aspirasi untuk pembuatan undang-undang, ataupun melakukan fungsi pengawasan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang.
Begitupun ketika DPR RI melakukan kunjungan ke luar negeri dalam bentuk studi banding, mengingat hal yang dipelajari belum tentu ada di dalam negeri. “Kami mencoba untuk membuka silaturahim DPR RI dengan kaum milenial, seperti yang kita lakukan hari ini. Agar mereka dapat mengenal lebih jauh DPR RI, beserta tugas dan fungsi yang dilakukannya setiap hari,” ucapnya.
Dengan melihat secara langsung kegiatan DPR RI, maka kaum milenial yang notabene merupakan netizen dengan jumlah follower (pengikut) nya banyak, dapat menampik berita negatif tentang DPR RI yang beredar di media massa maupun media sosial. Sekaligus menyiarkan atau mempublikasikannya kepada orang banyak, atau paling tidak kepada follower-nya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar yang ikut mendampingi Ketua DPR RI dalam acara tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan secara reguler membuat kegiatan sejenis. Hal ini tidak lain sebagai sarana silaturahim dan komunikasi DPR RI kepada kaum milenial terutama netizen atau pegiat media sosial lainnya.
“Sebenarnya kita tidak ingin membuat image DPR RI selalu baik atau bagus. Namun paling tidak apa yang dikatakan atau dipotret media tentang DPR RI, merupakan kenyataan yang sebenarnya, yang baik ya katakan baik, dan kalau tidak baik ya kami tidak menutupinya,” kata Indra.
Selama ini, tambah Indra, banyak informasi yang tidak pas tentang DPR RI beredar di media sosial dan media masa yang menggambarkan bahwa DPR RI selalu negatif. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah banyak tugas dan fungsi yang telah dilakukan DPR RI selama ini. “Kedepan secara reguler kami akan membuat acara sejenis, dan tidak terbatas pada ketua DPR saja, melainkan juga pimpinan DPR lainnya,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu hadir para netizen dan pegiat media sosial dengan jumlah follower yang cukup banyak. Diantaranya seperti maydinahnfh, kevinyowilliam, ryanotello, yasmindeliana, tasyaaanes, tephieteph, azharsalimm, frimawan, nurhaziza9, rezaimeldaa, febrika.intan, vandarainy, sams.goods, erdhiohen, dan alfiafadilla.
Mayoritas dari mereka mengungkapkan rasa syukurnya bisa masuk di rumah rakyat yang notabene sebagai gedung bersejarah bagi bangsa ini. Tidak hanya itu mereka juga mengungkapkan kekagumannya kepada DPR RI yang saat ini yang dinilainya lebih terbuka.
