Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Berbagai Tanggapan untuk Pidato Jokowi Visi Indonesia, TKN Sebut Lugas, Fahri Hamzah: Butuh Jubir

sumber berita , 15-07-2019

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan visi dan misinya untuk memimpin Indonesia 2019-2024 dalam acara bertajuk Visi indonesia, kemarin Minggu (14/7/2019) malam di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor.

Dalam pidato Jokowi, sejumlah visi dan misi disampaikan.

Tak urung juga mendapat berbagai tanggapan dari berbagai pihak.

Mulai dari Tim kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin higga Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI.

Lalu inilah berbagai tanggapan untuk pidato Jokowi Visi Indonesia dirnagkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. TKN

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Ace Hasan Syadzily mengatakan pidato Presiden terpilih Joko Widodo tentang Visi Indonesia sesungguhnya menegaskan prioritas kerja selama lima tahun kedepan.

"Pidato Pak Jokowi jelas, lugas dan fokus. Tidak berbelit-belit, straight to the point dan membumi serta sesuai dengan kebutuhan obyketif bangsa ini untuk lima tahun ke depan," ucap Ace Hasan saat dihubungi, Senin (15/7/2019).

Politisi Partai Golkar ini pun mengatakan, pesan Presiden Jokowi soal pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan, pembangunan sumber daya manusia (SDM), investasi untuk membangun lapangan kerja, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN yang fokus & tepat sasaran.

"Merupakan konsep yang jelas dan tepat untuk kemajuan bangsa Indonesia," kata Ace.

Selain itu, Ace menyebut Jokowi menegaskan tentang prasyarat utama tegaknya kemajuan bangsa, yaitu ideologi Pancasila.

Dengan Pancasila, kata Ace, menyatukan diri dalam negara Indonesia yang majemuk ini.

"Pancasila merupakan perekat bangsa. Oleh karena itu, penguatan pilar ideologi bangsa Pancasila mutlak dan sangat penting untuk kokohnya bangsa kita," jelasnya.

Ia pun optimis, dengan semangat persatuan untuk membangun bangsa yang digelorakan Jokowi, akan mampu menghadapi tantangan bangsa kedepan

"Dengan kokoh dan tegaknya bangsa kita, maka bangsa ini dapat melakukan program-program seperti yang disampaikan Pak Jokowi," tutup Ace.

2. Petani Milenial

Dikutip dari Kompas.com, Deddy Tri Kuncoro, petani muda dari Yogyakarta menyambut baik rencana Jokowi tetapi mengatakan bahwa petani butuh dukungan lebih dari infrastruktur.

"Lahan Semakin Mahal," katanya.

"jadi anak-anak muda akan semakin susah dapat lahan pertanian. Perumahan sudah mulai menyasar ketanah subur, bahkan yang awalnya hijau bisa jadi kuning."

Deddy yang memutuskan untuk resign dari bank tempatnya bekerja pada tahun 2016 dan fokus bertani mengatakan bahwa modal juga merupakan hambatan utama untuk petani muda.

Bank menilai pengajuan kredit berdasarkan pengajuan kredit berdasarkan penghasilan tetap.

Bagi petani yang umumnya tak memilikinya, kredit pengembangan usaha sulit.

"Petani juga bingung karena subsidi tidak pas. Harusnya subsidi bukan cuma di saprodi tapi di pasca panennya juga harus dipikirkan," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (15/7/2019).

Ia mengatakan, saprodi (sarana produksi pertanian) juga semakin mahal, misalnya untuk pupuk dan pestisida.

Seharusnya petani didampingi untuk membuat sendiri pupuk dan pestisida alami.

Di luar soal produksi, Deddy mengungkapkan perlunya melatih petani untuk menganalisis permintaan konsumen sehingga bisa memenuhinya.

Untuk mendistribusikan produk, petani juga masih terkendala tengkulak.

Petani tidak bisa menghitung harga sehingga tidak tahu bahwa lahan milik sendiri dan tenaga sendiri harus juga dihargai.

Karena kompleksitas masalah pertanian, Deddy berharap agar rencana pengembangan infrastruktur hingga sawah-sawah disertai dengan pembangunan petani itu sendiri.

Dengan perkembangan teknologi, lulusan Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, ini juga berharap agar ada program pengenalan teknologi pada petani.

Selama 3 tahun bertani, Deddy telah mendirikan perusahaan produk organik PT Pangan Sehat Nusantara dengan merek Say Fresh.

Dia memiliki lahan sewaan di Sleman dan Magelang.

Selain itu, dia mengambil produk hasil bumi dari petani lainnya di sejumlah wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Saat ini saya terjun ke pendampingan petani, berjualan sayur organik dan pangan sehat. Walau setiap bulan bisa rugi sampai 10-jtan untuk edukasi konsumen namun semakin ke sini semakin bagus," ungkapnya.

Tahun 2016 saat memulai, Deddy hanya menjual produk pertaniannya di depan Gereja Kotabaru dan menjual bibit tanaman.

Joko Widodo (Jokowi) melakukan pidato sebagai presiden terpilih di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) malam ini.

Joko Widodo (Jokowi) melakukan pidato sebagai presiden terpilih di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) malam ini. (tangkap layar KompasTV)

Dalam pidato visi Indonesia pada Minggu (14/7/2019), Jokowi menyatakan bahwa pembangunan infrastrukturnya akan diperluas hingga kawasan lebih kecil, salah satunya pertanian.

"Ke depan, kita akan lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar tersebut, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat," kata Jokowi.

"Kita juga harus menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan," imbuhnya.

3. Fahri Hamzah butuh jubir

Sementara diberitakan TribunnewsBogor.com, Fahri Hamzah menanggapi isi pidato Visi Indonesia Jokowi.

Ada satu point dalam pidato Visi Indonesia Jokowi yang tak dipahami oleh Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah berharap ada jubir yang bisa menjelaskan makna pidato Visi Indonesia Jokowi.

Jokowi menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor pada Minggu (14/7/2019).

Dalam pidato Visi Indonesia, Jokowi menyampaikan ada lima tahapan besar yang akan dilakukan bersama Maruf Amin.

Lima tahapan itu bertujuan untuk membuat Indonesia lebih produktif, memiliki daya saing dan fleksibilitas tinggal dalam menghadapi perubahan dunia.

Lewat pidato Visi Indonesia Jokowi menyampaikan apa saja yang akan dilakukan bersama Maruf Amin dalam lima tahun kedepan.

Diantaranya yakni meneruskan pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya alam,m membuka pintu investasi selebar mungkin, reformasi birokrasi, serta pengaturan anggaran pada APBN.

Lewat akun Twitternya yang sudah terverifikasi, Fahri Hamzah menanggapi pidato Visi Indonesia Jokowi.

Fahri Hamzah mengaku tak paham akan makna pidato Visi Indonesia Jokowi.

Bahkan Fahri Hamzah juga berharap ada juru bicara yang mampu menjelaskan makna pidato Visi Indonesia Jokowi.

Fahri Hamzah menilai ada makna hilangnya konsep negara hukum dalam pidato Visi Indonesia Jokowi.

"Setelah pidato pak @jokowi saya berharap akan banyak juru bicara yang menjelaskan apa makna pidato itu...

ayolah yg pinter2 muncul...

sebab banyak juga yg gak paham...

saya misalnya gak paham tentang “hilangnya” konsep negara hukum dalam pidato itu.

Saya agak khawatir..!" tulis Fahri Hamzah lewat akun Twitternya

4. Kata Ilmuwan muda

Masih dari laman yang sama, Akademisi Ilmuwan Muda Indonesia Alan Frendy Koropitan, menilai bahwa visi pembangunan sumber daya manusia yang digagas Jokowi cukup mendasar.

"Ini komprehensif sehingga sebagai peneliti saya berharap optimisme bangsa akan bangkit. Semangat ini yang kita perlukan," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Terkait semangat inovasi Jokowi, Alan menuturkan besarnya tantangan untuk kemandirian bangsa.

Jadi, dibutuhkan pendanaan penelitian tidak hanya untuk bidang yang aplikatif, tetapi juga penelitian bidang dasar seperti genetika, fisika, dan lainnya.

"Oleh sebab itu, sudah waktunya dana penelitian independen, bersifat kompetisi, bisa diakses oleh semua peneliti dan bersifat multi-year," katanya.

Rangkuman isi pidato Visi Indonesia yang disampaikan presiden terpilih Jokowi:

1. Pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan

Infrastruktur yang besar-besar telah kita bangun.

Ke depan, akan kita lanjutkan yang lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur-infrastruktur besar itu, infrastruktur-infrastruktur tersebut, seperti jalan tol, kereta api pelabuhan, dan bandara dengan kawasan produksi rakyat.

Kita sambungkan dengan kawasan-kawasan industri kecil, kita sambungkan dengan kawasan-kawasan ekonomi khusus, kita sambungkan dengan kawasan-kawasan pariwisata.

Arahnya harus ke sana, fokusnya harus ke sana.

Kita juga jangan lupa menyambungkan infrastruktur-infrastruktur dengan kawasan persawahan, dengan kawasan perkebunan, dengan tambak-tambak perikanan.

Sambungkan ke sana, sambungkan ke sana, sambungkan ke sana.

2. Pembangunan sumber daya manusia

Kita ingin memberikan prioritas kepada pembangunan sumber daya manusia.

Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan.

Dan titik dimulainya pembangunan SDM adalah dimulainya dengan menjamin kesehatan ibu hamil, sejak hamil.

Kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak-anak sekolah kita.

Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan.

Itu yang harus dijaga betul.

Jangan sampai ada stunting, jangan sampai ada kematian ibu, kematian bayi yang meningkat.

Tugas besar kita ada di situ.

Kemudian juga kualitas pendidikan akan terus kita tingkatkan.

Bisa dipastikan pentingnya vocational training, pentingnya vocational school.

Kita juga akan membangun manajemen talenta Indonesia.

Pemerintah akan mengidentifikasi, akan memfasilitasi, serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia.

Diaspora yang bertalenta tinggi, harus diberikan dukungan agar memberikan kontribusi besar pada percepatan pembangunan Indonesia.

Kita akan menyiapkan lembaga khusus yang akan mengurus manajemen talenta ini.

Kita akan mengelola talenta-talenta yang hebat, yang bisa membawa negara ini bersaing secara global.

3. Undang investasi yang seluas-luasnya

Kita akan mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.

Jangan sampai ada yang alergi dengan investasi.

Yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas.

Baik itu perizinan yang lambat, yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya, hati-hati, hati-hati.

Ke depan saya pastikan, akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, dan akan saya hajar kalau diperlukan.

Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi, karena ini kunci pembuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.

4. Reformasi birokrasi

Perlu adanya reformasi struktural agar lembaga-lembaga semakin simpel, semakin lincah.

Ini juga hati-hati.

Kalau pola pikir, kalau mindset birokrasi tidak berubah, hati-hati, saya pastikan, akan saya pangkas.

Tolong ini dicatat, karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi.

Akan saya cek sendiri, akan saya kontrol sendiri.

Begitu saya lihat tidak efektif, tidak efisien, saya pastikan, akan saya pangkas dan akan saya copot pejabatnya.

Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani.

Kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan, saya bubarkan.

Tidak ada lagi pola pikir-pola pikir lama, kita juga tidak ingin ada lagi pola kerja-pola kerja yang linier, tidak ada lagi kerja yang hanya rutinitas, tidak ada lagi kerja-kerja monoton, yang begitu-begitu saja, tidak ada lagi kerja di zona yang nyaman.

Penyakit kita ada di situ. Kita harus berubah, kita harus berubah, sekali lagi, kita harus berubah.

Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, yang menuntut cepat beradaptasi dalam perkembangan zaman.

Maka kita harus membangun Indonesia yang adaptif, Indonesia yang produktif, Indonesia yang adaptif, Indonesia yang kompetitif.

5. Jamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran

Setiap rupiah yang keluar dari APBN, semua dipastikan harus bermanfaat, untuk ekonomi rakyat, meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat.

 

Diposting 15-07-2019.

Mereka dalam berita ini...

Fahri Hamzah

Anggota DPR-RI 2014
Nusa Tenggara Barat

Tb. Ace Hasan Syadzily

Anggota DPR-RI 2014
Banten I