Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Bambu Getah Getih Rp 550 Juta Dibongkar, PKB: Nggak Masalah, Bukan Pakai APBD

Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas tidak mempermasalahkan Bambu Getah Getih dibongkar meski harga bambu terbilang cukup mahal yakni Rp 550 juta. Sebab, kata Ilyas, dana yang dikeluarkan itu bukan dari APBD.

"Nggak ada masalah dibongkar, ya nggak ada masalah. Sebenarnya itu bukan pakai dana APBD, kalau nggak salah itu dana CSR," ujar Ilyas ketika dihubungi Jumat (19/7/2019).

Lagipula, kata Ilyas, Bambu Getah Getih itu dibuat dalam rangka momen Asian Games. Saat itu, Pemprov DKI ingin menarik minat wisatawan berkunjung ke Jakarta. 

"Ya nggak ada masalah, kecuali di waktu membuat itu tidak ada momen, kan ada momen waktu itu , Asian Games untuk mengenali keunikan bambu di negara lain, itu kan bagian dari seni, kalau seni tidak boleh kita hitung dengan angka. Tidak boleh dihitung dengan rupiah, tapi waktu itu untuk menarik wisatawan," ucapnya. 

Hal senada juga disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali. Apalagi menurut Ashraf, instalasi bambu itu memang sudah rusak dan kurang memiliki nilai artistik. 

"Itu hiasan biasa, bukan sesuatu yang luar biasa nggak apa kalau memang itu kurang artistik, lagi sudah lama juga kan sudah rusak, jadi ya nggak masalah," kata Ashraf. 

Ia tidak mengusulkan apapun terksit pengganti bambu itu. Ashraf menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pertamanan. 

"Itu kan ada ahlinya di bidang pertahanan biar kelihatan indah," katanya. 

Bambu Getah Getih di Bundaran HI sudah dibongkar sejak Rabu (17/7) malam. Pemasangan bambu tersebut sudah dilakukan sejak Agustus 2018 menjelang Asian Games.Biaya yang dikucurkan untuk bambu Getah Getih pun tidak murah. Biaya pembangunan instalasi tersebut mencapai Rp 550 juta dengan bantuan 10 BUMD DKI.

Diposting 19-07-2019.

Mereka dalam berita ini...

M.Ashraf Ali

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Hasbiallah Ilyas

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014