Partai Nasdem disebut-sebut curi start Pilpres 2024. Dugaan ini berawal dari pertemuan Ketum Nasdem Surya Paloh dan Gubernur DKI Anies Baswedan, meski partai itu selalu membantahnya.
Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mempermasalahkan hal ini. Partai banteng moncong putih itupun tak takut kehilangan kesempatan untuk menggaet tokoh potensial untuk Pilpres 2024.
Lalu bagaimana dengan PDIP? Apakah PDIP sudah menentukan syarat tokoh untuk diusung pada pemilu nanti?
"Bagaimana ke depannya partai punya cara. Tetapi, partai punya tradisi di dalam membaca suasana kebatinan rakyat. Partai punya tradisi dalam melihat seluruh suasana dan campur tangan dari Yang Maha Kuasa, Allah SWT dari kepemimpinan partai. Jadi kami bagi Kepemimpinan partai itu adalah kepemimpinan yang ada isyarat dari langit-langit," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Menurut dia, PDIP tidak sekedar memilih tokoh yang tiba-tiba muncul ke publik. PDIP, lanjut dia, akan memilih sosok yang telah memahami Indonesia.
"Bukan sekedar pemimpin yang muncul tiba-tiba. Tapi sosok yang telah berproses memahami keindonesiaan," jelas Hasto.
Penting
Dia menegaskan, isyarat langit itu menjadi penting. Terutama dalam proses berpartai. Sehingga, masih ada waktu untuk menanti.
"Isyarat langit-langit itu suatu hal yang penting di dalam spritualitas yang kami jalankan di dalam kehidupan berpartai," pungkasnya.