Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Oposisi Tinggal Ketok Palu, PKS Janji Tetap Jaga Hubungan Baik dengan Parpol Pemerintah

sumber berita , 02-08-2019

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) satu-satunya partai yang secara tegas menyatakan oposisi. Meski demikian, partai yang dikomandoi Sohibul Iman ini tetap menjaga hubungan baik dengan partai pendukung pemerintah.

Partai pengusung utama Jokowi di pilpres yakni PDIP, berbeda sikap dengan PKS. Tapi hal itu tidak membuat hubungan silaturahmi keduanya memanas. PKS selalu membuka kesempatan menjalin kerja sama dengan seluruh partai politik.

“Kesan adanya hubungan yang kurang baik antara PKS dengan PDIP hanya persepsi yang dibuat untuk menciptakan disharmoni dalam kehidupan berbangsa,” kata politisi PKS, Suhud Alynudin dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Bukti keharmonisan itu ditunjukkan sewaktu menggagas acara forum kebangsaan. Kala itu almarhum Taufik Kiemas menjadi pembicara. Sehingga itu menjadi salah satu hubungan dengan elit PDIP yang tidak pernah ada masalah.

“Begitu pula dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jawa Timur beberapa waktu lalu antara PKS dengan PDIP berada dalam satu kubu,” ujarnya.

Isu tentang PKS yang selalu bertolak belakang dengan PDIP juga bukan dasar sehingga tidak diajak ke koalisi petahana. Mantan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi itu merasa berbeda visi soal arah bangsa.

Maka dari itu hubungan terlihat seperti renggang, karena jarang melakukan komunikasi dengan partai besutan Megawari Soekarnoputri tersebut.

“Prinsipnya, kami siap membuka dialog dengan pihak mana pun, termasuk PDIP terkait bagaimana membangun bangsa ke depan,” tegas Suhud.

Hal sama juga ditegaskan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dia membantah partainya memiliki hubungan yang buruk dengan PDIP. Pernyataan ini disampaikan untuk menepis anggapan adanya resistensi yang kuat antara PKS dengan PDIP.

Ini dibuktikan dengan tidak terbukanya komunikasi antara PKS dengan kubu pendukung Jokowi-Ma’ruf.

“PDIP dekat dengan PKS karena sama-sama partai kader. Keduanya punya ideologisasi yang baik. Saya pribadi memiliki hubungan yang baik dengan banyak elite PDIP,” ujarnya.

Mardani menambahkan, bahkan Presiden PKS Sohibul Iman pernah diundang dalam Rakernas PDIP untuk membahas ideologisasi partai politik. Namun memang, Mardani mengakui pertemuan elite PKS dengan PDIP kerap tidak dipublikasikan.

“Sebenarnya hubungan kita baik,” tegas Mardani. Selain itu, Mardani juga menyampaikan bahwa PKS dengan PDIP juga kerap berkoalisi da lam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Salah satunya di provinsi Sulawesi Selatan, mendukung Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman pada Pilkada 2018 lalu. Kemudian PKS dengan PDIP juga kerap memiliki pandangan yang sama di dalam beberapa Rancangan Undang- undang (RUU).

“PDIP dan PKS awalnya sama-sama mengusulkan proporsional tertutup. Sebelum akhirnya PKS mengubah setuju dengan terbuka,” kata Mardani.

Sebelumnya, Wakil Direktur Eksekutif Puskapol UI Hurriyah menilai, PKS relatif tidak diundang ke dalam koalisi lantaran adanya resistensi dengan PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di level nasional.

Meskipun, dia mengatakan, hal itu tidak terjadi di tingkat daerah. Menurut Hurriyah, loyalitas PKS terhadap koalisi juga kerap dipertanyakan. Hurriyah mencontohkan, saat PKS diajak masuk ke dalam koalisi pemerintahan SBY, saat itu, PKS kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah karena mereka menyebut koalisi bersifat konstruktif.

“Nggak seiya sekata. Ada perasaan kalau PKS masuk loyalitas diragukan sehingga mendingan nggak usah,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan, partainya akan condong menjadi oposisi. Bahkan dia tidak masalah tidak diajak ke barisan koalisi pemerintah, asal tidak dicurigai oleh partai lain karena menyimpan suatu hal.

“Kalau pun sekarang PKS berada di luar kabinet nggak perlu dianggap sebagai suatu hal yang dalam tanda kutip harus dicurigai dan dipersekusi atau diposisikan sebagai suatu hal,” ujar Hidayat.

Diposting 02-08-2019.

Mereka dalam berita ini...

Mohamad Sohibul Iman

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Barat XI

M. Hidayat Nur Wahid

Anggota DPR-RI 2019-2024
DKI Jakarta 2

Mardani Ali Sera

Anggota DPR-RI 2019-2024
DKI Jakarta 1

Suhud Alynudin

Caleg DPRD Provinsi DKI Jakarta 2019-2024