Pemerintah Suriname Minati Olahraga Pencak Silat

Pemerintah Suriname meminta agar olahraga beladiri pencak silat dikembangkan di negara mereka. Selain untuk prestasi, pencak silat juga diminta untuk dikembangkan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di Suriname. Menteri Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Suriname lebih lanjut menjelaskan bahwa ekstrakurikuler pencak silat akan dijadikan sebagai alat untuk memperkuat karakter anak-anak.

“Hari ini Delegasi DPR RI bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pendidikan dan Menteri Luar Negeri Suriname. Khusus (saat pertemuan dengan) Menteri Pemuda dan Olahraga, beliau minta (dikirim) pelatih pencak silat untuk kegiatan ekstrakurikuler,” jelas Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto usai memimpin pertemuan Delegasi DPR RI dengan beberapa menteri Suriname, di Paramaribo, Suriname, Selasa (20/8/2019).

Potensi Indonesia yang merupakan penguasa dunia bulu tangkis (badminton) juga membuat Menpora Suriname terkesan. Ia pun meminta agar dikirimikan para pelatih bulu tangkis. “Karena di Benua Amerika ini kan ada pekan American Games, seperti Asian Games di kita. Dan cabang badminton dimasukkan ke dalam cabang yang dipertandingkan. Itulah kenapa mereka minta pelatih untuk kedua hal itu,” pungkas Utut.

Menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Hubungan Antar Lembaga, BURT dan BAKN itu, Indonesia harus bisa mengabulkan permintaan ini. Selain ini untuk memperkuat hubungan kedua bangsa, tambah Utut, ini juga makin menunjukkan kiprah Indonesia yang menguasai olahraga yang makin mendunia. “Yaitu pencak silat dan tentu saja badminton,” imbuhnya.

Dalam rangkaian kegiatan yang sama, Menteri Pendidikan Suriname meminta agar Indonesia memperbanyak penerima Darmasiswa. Darmasiswa adalah beasiswa yang diberikan kepada pelajar asing yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan untuk mempelajari bahasa, seni, dan budaya.

“Untuk Mendikbud ada keinginan meminta diperbanyaknya Darmasiswa, pertukaran antara siswa dari suriname. Juga orang Indonesia ke sini (Suriname). Itu tentu akan kita teruskan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Yang jelas dari kita bertemu dengan lima tokoh besar di sini,” tandas Utut sembari menambahkan, langkah konkret dari muhibah ini yang harus diwujudkan adalah penyediaan pelatih badminton dan pencak silat, serta peningkatan jumlah Darmasiswa.

Pada kesempatan itu Menteri Pendidikan Suriname juga menyatakan kekagumannya dengan pendidikan Indonesia. Pasalnya, dengan jumlah penduduk yang hampir 520 kali lipat lebih banyak dari Suriname, Indonesia bisa mendidik anak-anak bangsa. “Rasanya ada konektivitas. Selain pendekatan kultur, karena kan 15 persen penduduk Suriname adalah keturunan Jawa, juga ada konektivitas di lifestyle. Ini yang kemungkinan bisa kita tindaklanjuti lebih konkret,” komitmen Utut.

Politisi PDI-Perjuangan itu menjelaskan bahwa Indonesia dan Suriname mempunyai ikatan batin yang kuat. Problem utamanya adalah jarak yang begitu jauh yang memisahkan dua negara. “Peluang untuk mengembangkan usaha masih sangat terbuka lebar. Bayangkan dengan jumlah penduduk yang kurang dari 600 ribu jiwa, luas wilayahnya sama dengan Pulau Jawa, bahkan hutannya masih 97 persen. Jadi ini salah satu yang sebetulnya potensi yang dahsyat kalau kita bisa manfaatkan dalam hal positif,” urai Utut lagi.

Diposting 22-08-2019.

Dia dalam berita ini...

Utut Adianto

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah VII