Politik sejatinya memperjuangkan sesuatu yang diyakini sebagai kebenaran.
Perjuangan itu pun harus berbasis pada ideologi, aturan hukum serta dukungan publik.
Demikian disampaikan politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait dalam acara launching dan bedah buku Bambang Soesatyo dengan judul "Akal Sehat" di kawasan Menteng, Jakarta (Rabu, 28/8/2019).
Sebagai rekan di DPR, Maruarar mengenal Bambang sebagai politisi yang mau memperjuangkan apa yang diyakininya sebagai kebenaran.
Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait memberikan sambutan pada acara launching dan bedah buku Bambang Soesatyo dengan judul
Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait memberikan sambutan pada acara launching dan bedah buku Bambang Soesatyo dengan judul "Akal Sehat" di kawasan Menteng, Jakarta pada Rabu (28/8/2019). (Ist/Tribunnews.com)
Maruarar mengenal Bambang saat sama-sama membongkar skandal Bank Century pada tahun 2009.
Bersama tim 9, Maruarar pun bersama-sama Bambang mendatangi mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie serta Surya Paloh dan Jusuf Kalla.
"Bambang merupakan sosok politisi yang bisa berkomunikasi dengan banyak pihak. Dan ini membuktikan jaringan Bambang sangat luas," kata Ara, demikian ia disapa, dalam diskusi yang juga dihadiri sebagai pembedah buku intelektual Yudi Latief dan Romo Benny Susetyo.
"Akal Sehat" di kawasan Menteng, Jakarta pada Rabu (28/8/2019). (Ist/Tribunnews.com)
Dalam pandangan Maruarar, Bambang Soesatyo juga merupakan sosok politisi yyang memiliki pendirian dan berani. Di saat yang sama, sebagai mantan wartawan yang mengakar dari bawah, Bambang juga banyak menginspirasi sebagaimana Jokowi.
"Bambang bukan siapa-siapa. Bukan anak orang kaya. Bukan anak menteri. Kemudian menjadi Ketua DPR. Catatan juga membuktikan, Bambang bukan sosok pemimpin yang cari aman," ungkap Maruarar.
Di tengah kondisi Indonesia yang dikepung ancaman radikalisme, sambung Maruarar, tentu saja bangsa ini membutuhkan politisi yang tidak hanya mencari aman saja. Indonesia membutuhkan para petarung untuk membela ideologi Pancasila dari berbagai macam rongrongan ideologi yang lain.
"Bambang ini petarung dengan ideologi yang kuat, jaringan yang luas serta mampu membangun kepercayaan publik," ungkap Maruarar.
Di sisi lain, masih kata Maruarar, Bambang merupakan sosok politisi yang fair. Bambang termasuk salah orang yang mengkritik Jokowi di periode pertama, namun begitu menjadi pendukung Jokowi maka dukungan Bambang pada Jokowi sangat efektif dan sepenuh hati.
"Bila Golkar mau besar maka Bambang adalah Ketua Umumnya," kata Maruarar yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam kesempatan ini, Maruarar juga menegaskan bahwa Jokowi menghormati proses politik dan demokrasi di tubuh Golkar. Maruarar memastikan Jokowi sama sekali tak mengintervensi proses Golkar dan ia juga percaya Golkar juga tak mau diintervensi.
"Dan juga ingat, jangan ada pula yang mengklaim dapat dukungan Jokowi," tegas Maruarar, yang dikenal dekat dengan Jokowi.
Maruarar menambahkan bahwa Jokowi dekat dengan Bamsoet, panggilan akrab Bambang, sebagaimana juga dekat dengan Airlangga Hartato, yang disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum Golkar. Bila Bambang adalah mitra kerja Jokowi sebagai Ketua DPR, maka Airlangga adalah pembantu Jokowi di kabinet.
"Jokowi dengan Bambang dan Airlangga sama-sama dekat. Silakan bertanding dengan sehat. Saya sendiri secara pribadi mendoakan Bambang jadi Ketum," demikian Maruarar.