Seratusan mahasiswa dari HMI Serang melakukan aksi di depan gedung DPRD Banten, Jl Syekh Nawawi Al Bantani. Mereka mengecam aksi kekerasan terhadap mahasiswa saat aksi penolakan RUU KUHP di Jakarta dan beberapa daerah pada Selasa (24/9) kemarin.

Pantauan detikcom, ratusan mahasiswa melakukan aksi di depan pintu masuk DPRD Banten. Tampak Ketua DPRD Banten sementara, Andra Soni, dan salah satu anggota mendengarkan aspirasi mahasiswa.

Dalam orasinya, mahasiswa menyebutkan pemerintah melakukan pelemahan terhadap KPK dengan disahkannya UU KPK yang baru. Selain itu, mereka mengecam tindak kekerasan oleh kepolisian saat terjadi aksi mahasiswa.

"Kami mengecam tindakan represif aparat. Harusnya koruptor yang diperlakukan seperti itu karena musuh KPK adalah koruptor," kata salah satu mahasiswa yang berorasi, Serang, Banten, Rabu (25/9/2019).

Mahasiswa juga meminta presiden mengeluarkan Perppu KPK.

Salah seorang mahasiswa, Subhan Fauzi, mengatakan, selain menuntut presiden mengeluarkan Perppu KPK, mereka menolak adanya pasal pada RUU KUHP yang mengancam kehidupan berdemokrasi.

Ia menyebut ada 120 mahasiswa dari HMI yang juga menyatakan penolakan pada RUU Pertanahan dan meminta pasal-pasal yang menguntungkan korporasi dihapuskan.

"Kita meminta juga dituntaskannya semua kasus HAM yang belum selesai sampai hari ini. Juga mengecam aksi aparat represif terhadap mahasiswa dan masyarakat," ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu, Ketua DPRD Banten sementara, Andra Soni, di hadapan mahasiswa mengatakan menerima berbagai tuntutan dari para mahasiswa. Tuntutan yang disampaikan akan ditindaklanjuti dan dibahas melalui lembaga yang dimiliki Dewan.

"Akan kami catat, saya berjanji tuntutan kawan-kawan akan kami lanjutkan pada saluran lembaga yang kami miliki," ujarnya.