Banderol mobil listrik saat ini masih terbilang tinggi di Indonesia, khususnya mobil untuk jenis murni listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV). Salah satu politisi yang gemar mempopulerkan kendaraan listrik adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Bamsoet diketahui memiliki mobil listrik Tesla Model X dan Model S, kedua mobil tersebut harganya di atas Rp 1 miliar. Ya, mobil listrik memang banderolnya lebih mahal. Maklum, teknologinya tak murah. Apalagi soal baterainya yang terbilang mahal.
Dengan harganya yang mahal, apakah mobil listrik cuma untuk orang kaya?
"Justru itu ke depannya untuk golongan menengah ke bawah. Ini bisa melakukan penghematan terhadap pembelian BBM. Yang harusnya tiap hari keluar Rp 500 ribu, itu pakai mobil listrik tiap minggu paling Rp 200 ribu, jadi lebih hemat. Tidak ada lagi servis bulanan, atau dua bulanan ganti oli, tune up, tidak ada lagi perawatan," kata Bamsoet kepada detikcom, Jakarta Selatan, (5/10/2019).
Ia berharap agar mobil listrik juga bisa dijangkau banyak kalangan konsumen. Salah satu carannya dengan insentif yang dikeluarkan pemerintah.
"Sebenarnya ini yang penting negara harus memberikan insentif kepada produk ini supaya tidak kena pajak seperti mobil berbahan bakar biasa," kata Bamsoet.
Selain insentif fiskal, Bamsoet juga mengatakan dorongan mobil listrik juga perlu diberikan dengan insentif non-fiskal.
"Insentif misalnya parkir gratis, kenapa? Karena manfaat jauh lebih besar pada masyarakat kita. Pertama bebas polusi lalu kemudian menghindari pemborosan penggunaan (bahan bakar) fosil," kata Bamsoet.
"Jadi itu keliru dituding hanya untuk cocok pada orang kaya. Justru cocok yang untuk orang kaya yang masih menggunakan mobil berbahan bakar bensin, berarti uangnya banyak buat beli bensin," jelas Bamsoet.