Faldo Maldini telah menyerahkan surat pengunduran diri dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN).
Keluarnya Faldo dari PAN menguatkan spekulasi politisi muda itu pindah ke Partai Solidaritas indonesia (PSI).
Spekulasi itu muncul usai beredarnya iklan Faldo di harian lokal Sumatera Barat dengan lambang PSI terkait Pilkada 2020 beberapa waktu lalu.
Ketua DPP PSI Tsamara Amany belum tahu Faldo pindah ke PSI.
“Saya pikir mungkin dia punya ketertarikan sama PSI, cuma dia gabung dengan PSI atau nggak, itu kembali ke Faldo,” kata Tsamara, kemarin.
Tsamara mengaku belum berkomunikasi lagi dengan Faldo. Menurutnya, Faldo ma sih membutuhkan waktu untuk menentukan keputusan.
Namun, jika Faldo benar akan bergabung, PSI sangat menerima, tentunya dengan visi misi yang sejalan.
“Selama seseorang itu memegang value yang dipegang PSSI, seperti anti korupsi, anti intoleransi, mau berjuang untuk demokrasi, tentu kami akan welcome,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengucapkan selamat jalan kepada Faldo yang telah mengundurkan diri dari PAN, kata Eddy, pengunduran diri Faldo tidak ada tekanan. Yang bersangkutan ingin fokus menghadapi pilkada tahun depan.
Sosok Faldo yang masih berusia muda juga dipuji Eddy memiliki sikap yang konsisten dan dapat diandalkan. Dia yakin, masa depan Faldo selanjutnya sangat cerah dan berharap silaturahmi tetap berjalan meski berada di perahu yang tidak sama.
“Saya kira Faldo telah menjelma dalam kurun waktu setahun ini. Menjelma menjadi tokoh muda politik di Indonesia bersama dengan tokoh muda-muda lainnya. kalau dia punya konsistensi, punya komitmen, punya idealisme yang baik, dia bisa menjadi prospek baik di dunia politik ke depannya,” ungkap Eddy.
Sementara, Faldo mengaku pengunduran dirinya dilakukan setelah melakukan diskusi dengan Sekjen PAN.
Tidak hanya itu, Faldo juga menyebut, dirinya berkonsultasi dengan ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“Saya menyatakan resmi mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional, setelah dua kali berkonsultasi dengan ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan dan tiga kali berdiskusi dengan Sekertaris Jendral PAN Bapak Eddy Soeparno,” kata Faldo.
Faldo menyebut, alasannya mengundurkan diri karena adanya partai politik lain yang mendukungnya dalam pencalonan kepala daerah. Faldo ingin fokus dalam pencalonan tersebut.
“Dari segi proses, surat itu (pengunduran diri) kami terima. Saya sampaikan ke Pak Zul, kemudian menyetujui, segera kami proses pengunduran dirinya dan tidak ada hal lain lagi yang perlu kami tunggu karena prosesnya relatif atas inisiatif sendiri,” ujarnya.
“Pilihan ini saya ambil untuk menghindari kegaduhan setelah adanya dukungan dari partai politik lain kepada saya, untuk mencalonkan diri dalam kepala daerah. Saya tidak ingin nantinya ada anggapan bahwa saya memicu kegaduhan,” pungkas Faldo.