Ketua Fraksi Partai Golkar Basri Baco mengaku tak setuju dengan program jalur sepeda yang diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menilai jalur sepeda itu berorientasi pada masyrakat kelas menengah ke atas.
"Jalur sepeda itu hanya untuk kaum menengah ke atas, kalau menurut Golkar, kalau kita tolong dikaji ulang lagi dicarikan yang benar-benar bermanfaat buat masyarakat banyak? Karena menurut kita, jalur sepeda itu nggak efektif, yang pasti buang uang rakyat puluhan miliar," kata Basri kepada wartawan, Selasa (29/10/2019).
Ia mempertanyakan jika jalur sepeda sudah jadi, siapa saja dan berapa saja pengguna sepeda setiap harinya. Ia mengatakan kemungkinan jalur sepeda itu tidak efektif, kecuali, lanjut Basri, ASN di DKI dikerahkan untuk memakai jalur sepeda di hari-hari tertentu.
"Saya lihat nggak dipakai juga kok itu kecuali ya dikeluarkan kebijakan PNS DKI Jakarta pokoknya naik sepeda, tiap hari ini naik sepeda gitu jangan sampai gini proyeknya semangat tapi nggak tepat sasaran," katanya.
Terkait anggaran jalur sepeda yang diusulkan menjadi Rp 73 miliar, Basri menilai lebih baik Pemprov menggunakan anggaran itu untuk kepentingan masyarakat lain. Ia mencontohkan seperti anggaran untuk anak yang putus sekolah karena tak mampu.
"Masih banyak kepentingan masyarakat menengah ke bawah miskin yang harus diselesaikan dulu daripada itu, kalau itu udah selesai maka pembenahan kampung2 kumuh pemberantasan kemiskinan urus anak putus sekolah itu lebih penting daripada jalur sepeda.
Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta menyampaikan usulan anggaran jalur sepeda saat rapat bersama DPRD DKI kemarin (28/10). Namun, DPRD DKI merasa rencana itu belum jelas dan mendadak naik tak sesuai rencana awal.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta belum sepakat soal anggaran pembangunan jalur sepeda. DPRD merasa rencana itu belum jelas dan mendadak naik dari rencana awal.
Sejumlah anggota Komisi B dan C pun melontarkan kritik keras. Mereka mempertanyakan anggaran Pemprov yang tiba-tiba naik tinggi.