Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin Mohammad Said meminta Pemerintah terus melakukan pembenahan di Sulawesi Tengah (Sulteng) pasca gempa dan tsunami di Donggal, Sigi dan Palu yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.
"Rekonstruksi dan rehabilitasi perlu terus dilakukan untuk mengembalikan semangat masyarakat," ungkapnya usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Banggar DPR RI dengan Gubernur Sulawesi Tengah, Kepala Cabang Bank Indonesia, Kakanwil Pajak dan Bea Cukai di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Senin (11/11/2019).
Berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak fasilitas umum dan sekolah sekolah yang belum tersentuh bahkan ada masyarakat yang masih tinggal di lokasi pengungsian. "Ini menjadi perhatian kami. Negara harus hadir dan memberikan perhatian lebih serius bagi daerah-daerah rawan bencana. Terutama alokasi anggaran," ungkapnya.
Pihaknya menyadari Sulteng mempunyai risiko bencana dan perubahan iklim yang termasuk tinggi seperti gempa bumi, erupsi gunung api, banjir dan tanah longsor. "Maka dari itu, perlu adanya realisasi akan upaya-upaya yang harus ditempuh Pemerintah untuk mengurangi risiko bencana alam yang tidak hanya akan berdampak pada perekonomian tapi keselamatan dan kesejahteraan rakyat," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulteng Rusli Baco Dg Palabbi menginformasikan bahwa kerusakan dan kerugian akibat bencana alam Sulteng yang ditetapkan dalam Pergub Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rencana Rehab-Rekon Pascabencana, nilai kerusakan dan kerugian yang telah dikalkulasi adalah sebesar Rp 24,1 triliun dan nilai kebutuhan mencapai Rp 36,3 triliun.
Dengan rincian, hibah luar negeri sebesar Rp 235 miliar untuk membangun rumah rusak berat sebanyak 4.522 unit, lalu hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sebesar Rp 1,9 triliun untuk perbaikan rumah rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan sebanyak 85.763 unit.
Kemudian bantuan hunian tetap dari berbagai yayasan kemanusiaan, Pemerintah Daerah se-Indonesia dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencapai 11.614 unit. Bantuan pembangunan sekolah masing-masing dari Pemda Provinsi Jawa Timur sebanyak 2 unit dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1 unit.
Adapun hambatan dan kendala yang dijumpai di lapangan adalah pembebasan lahan untuk membangun hunian tetap dari pemilik lahan HGB dan HGU. "Namun hal ini sudah dicarikan jalan tengah dengan kebijakan tidak memberi perpanjangan HGB atau HGU yang sudah habis masa berlaku dan terhadap hak atas tanah yang jangka waktunya belum berakhir, diminta melepaskan haknya seluas kebutuhan untuk pembangunan hunian tetap," ungkapnya.
Disisi lain, perekonomian Sulawesi Tengah terus membaik pasca bencana bahkan pertumbuhan ekonomi yang berhasil dirangkum dari Badan Pusat Statistik (BPS) sampai semester I Tahun 2019 sudah mencapai 6,62 persen. “Melalui pertemuan ini diharapkan bisa menuntaskan permaslahan ataupun problem terkait keuangan di Sulawesi Tengah,” kata Rusli.
Tarut hadir dalam kunjungan Wakil Ketua Bangga Cucun Ahmad Syamsurijal (F-PKB) dan beberapa Anggota Banggar lainnya, yaitu; Cornelis, Sarce Bandaso Tandiasik (F-PDI Perjuangan), Hamka, Jhon Kenedy Azis (F-Golkar), Andi Ruskati Ali Baal, Ardhya Pratiwi (G-Gerindra), Yanuar Prihatin, Muhtarom (F-PKB), Suhardi Duka (F-Demokrat), Ecky Awal Mucharam (F-PKS) dan KH Muslich Zainal Abidin (F- PPP).