Fraksi DPIP DKI Jakarta menilai pembongkaran jalur sepeda untuk pelebaran trotoar di Cikini, Jakarta Pusat adalah pemborosan. PDIP menyebut sinergitas antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di DKI tidak terjalin dengan baik.
"Pertama soal pemborosan. Yang kedua konsep perencanaan kita tidak terintegrasi dengan SKPD yang lain sehingga satu dengan yang lain saling bertabrakan, gitu lo," ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, kepada wartawan, Senin (18/11/2019).
Gembong kemudian mencontohkan tidak terjalinnya perencanaan antara SKPD tersebut. Menurutnya pembongkaran jalur sepeda untuk pelebaran trotoar itu tidak melibatkan semua SKPD terkait.
"Contohnya tadi, jalur sepeda baru dibangun, dibongkar karena pelebaran trotoar, ini kan karena konsepnya nggak matang. Itu kan persoalan konsep perencanaannya yang tidak melibatkan semua SKPD yang ada. Sinergisitas antar-SKPD sehingga tidak ego sektoral masing-masing kan," katanya.
Gembong menuding perencanaan pembangunan trotoar tersebut tidak matang. Dia menyebut perencanaan yang matang adalah melibatkan seluruh SKPD terkait sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran yang tidak perlu.
"Bahwa pembangunan ini harus direncanakan secara matang. Perencanaan yang matang itu akan melibatkan semua SKPD yang ada sehingga satu yang lain tidak saing bertabrakan, sehingga berkaitan dengan apa yang terjadi di Cikini. Kami Fraksi PDIP sangat menyayangkan konsep yang tidak terintegrasi dengan SKPD lain sehingga berakibat dengan pemborosan anggaran yang tidak perlu," tegasnya.
Pemprov DKI Jakarta membongkar jalur sepeda untuk melakukan pelebaran trotoar di Jalan Diponegoro, Cikini, Jakarta Pusat, yang menuju Jalan Salemba Raya. Bongkahan aspal dari jalur sepeda yang dibongkar ini tampak berantakan.
Panjang jalur sepeda yang telah dibongkar ini kurang-lebih 50 meter. Jalur sepeda yang dibongkar ini tepat berada di seberang halte bus SMPN 8 dan berada di sekitar depan bioskop Metropole.
