Setelah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ikut serta dalam pemilihan calon wali kota (Pilwalkot) Solo. Kini si menantu, Bobby Nasution maju dalam Pilwalkot Medan.
Isu politik dinasti pun berkembang lantaran putra sulung Gibran Rakabuming Raka dan si menantu Bobby Nasution ikut serta dalam pemilihan kepala daerah 2020 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menanggapi hal tersebut, politikus PDIP, Junimart Girsang mengatakan adalah hak seorang warga negara Indonesia untuk mencalonkan sebagai kepala daerah. Sehingga siapapun bisa mencalonkan.
“Menjadi hak warga negara ketika memenuhi syarat mencalonkan, hak beliau dong, enggak ada hal yang menarik saya kira. Hak semua orang,” ujar Junimart di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/12).
Menurut Junimart, saat ini yang disorot adalah politik dinasti. Memang kebetulan saja Bobby adalah menantu Jokowi. Gibran pun sama si putra sulung Jokowi. Sebenarnya tidak ada yang menarik. Kebetulan saja dua pria itu menantu dan putra sulung Jokowi.
“Kebetulan beliau menantu presiden, jadi sedikit menarik,” katanya.
Junimart berujar, walaupun Bobby sudah mendaftar di PDIP. Namun tidak serta merta partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri akan memilihnya. Sebab masih ada penjaringan yang dilakukan internal partainya.
“Jadi bukan berarti sudah pasti. Bagaimana ke depan kita lihat, apakah betul-betul beliau itu lanjut untuk mencalonkan diri menjadi calon walkot Medan,” ungkap Anggota DPR dari Dapil Medan ini.
Sekadar informasi, menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution, mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan ke DPD PDIP Sumatera Utara, Selasa (3/12). Dia berharap mendapatkan dukungan dari partai berlambang banteng itu pada Pilkada 2020.
Formulir pendaftaran yang dikembalikan Bobby diterima langsung Sekretaris PDIP Sumatera Utara Sutarto, didampingi sejumlah pengurus DPD PDIP Sumatera Utara.
Permasalahan Kota Medan itu juga menjadi bahan pembicaraan Bobby dengan partai lain, seperti dengan Partai Nasdem dan Golkar. Pembicaraan itu juga dinyatakan sebagai persiapan dirinya maju dalam pencalonan Pilkada Kota Medan. Dia ingin melihat kemampuan dirinya sekaligus mencari tahu masalah Kota Medan.