Kader Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi mengundurkan diri menjadi calon ketua umum partai berlogo berongin ini. Bamsoet menyampaikan ucapan rasa terima kasih yang tidak terhingga atas segala doa, kerja keras dan dukungan yang luar biasa atas perjuangan bersama dalam Munas Partai Golkar.
“Kebesaran hati untuk menerima fakta politik, sangat dihargai. Kita semua tahu bahwa sebenarnya titik kemenangan sudah terjangkau. Tapi, sudahlah. Kita harus dahulukan kepentingan yang lebih besar yakni, keutuhan Partai Golkar,” ujar Bamsoet dalam keterangan resmi yang diterima JawaPos.com, Rabu (4/12).
Ketua MPR ini berpesan untuk semua pihak menjaga keutuhan barisan yang sudah tersusun selama ini dalam satu kesatuan partai. Perjuangan masih terus berlanjut bersama seluruh elemen dan kader partai Golkar yang lain. “Itu untuk jadikan partai kita kembali mandiri dan jaya di masa mendatang,” katanya.
Bamsoet mengatakan kepada para sahabat ketua dan sekretaris DPD I dan DPD II Partai Golkar di seluruh Indonesia, menyampaikan ucapan rasa terima kasih, semoga persaudaran yang selama ini dibina. “Sehingga menjadi persaudaraan tanpa kelas, tanpa jarak dan tanpa batas,” ungkapnya.
Diketahui Bamsoet mundur dari bursa calon ketua umum Partai Golkar setelah bertemu dengan seniornya. Mereka adalah Luhut Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Umum Golkar petahana Airlangga Hartarto.
Bamsoet menjelaskan pengunduran dirinya setelah mendengarkan nasihat dan pendapat dari para seniornya di Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan dan Ical. Termasuk juga Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono
Bamsoet juga menakutkan adanya perpecahan di internal Partai Golkar. Sehingga ia menyepakati untuk mundur dari pencalonannya sebagai ketua umum Partai Golkar. Karena tidak ingin adanya dualisme di partai bernuansa kuning ini. “Biar ke depan tidak ada lagi nanti kubu pro-Bamsoet dan pro-AH (Airlangga Hartarto). Yang ada adalah pro-Golkar dan pro-Indonesia,” imbuhnya.
Bamsoet mengimbau supaya pendukungnya tidak kecewa dengan keputusannya ini. Sehingga bisa tetap merajut hubungan dengan kader Partai Golkar lainnya.
Sekadar informasi, dengan mundurnya Bamsoet ini. Maka ada delapan nama yang sudah menyatakan siap maju dalam pertarungan calon ketua umum Golkar. Sembilan nama ini adalah, Airlangga Hartarto, Agun Gunandjar Sudarsa, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Ahmad Anama, Maris Mandji, Derek Loupatty, dan Mohamad Ali Yahya. Adapun pemilihan ketua umum Golkar dilakukan lewat mekanisme Musyawarah Nasional (Munas). Perhelatan akbar itu dilakukan 3-6 Desember 2019 bertempat di Jakarta.