Komisi E DPRD DKI Jakarta melakukan rapat kerja dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Dalam rapat, Komisi E mengeluhkan adanya kelurahan di Jakarta yang belum mempunyai Puskesmas.
"Tahun 2020 ada nggak program pembangunan puskesmas baru, dapil saya di Kecamatan Koja Cilincing ada satu kelurahan belum ada puskesmas tingkat kelurahan," ujar anggota Komisi E Mohammad Arifin dalam rapat, di DPRD DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019).
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi E Iman Satria. Menurut Iman, saat ini di DKI Jakarta ada sejumlah kelurahan yang tidak memiliki puskesmas.
"Di DKI kelurahan yang belum punya puskesmas berapa, karena di DKI saya tahu beberapa kecamatan ada yang belum punya puskesmas," kata Iman.
Anggota Komisi E lainnya, E Achmad Nawawi pun menyayangkan masih adanya wilayah yang tak memiliki puskesmas. Padahal, dia mengaku telah berulang kali mengusulkan pembangunan puskesmas di wilayah yang belum memiliki.
"Belum ada puskesmas di Tanjung Barat, Sudah berapa kali saya usulkan tapi tidak juga. Jadi ada beberapa kelurahan di kecamatan yang belum punya puskesmas," tuturnya.
Dinkes DKI Beri Penjelasan
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti membenarkan masih adanya sejumlah wilayah di Jakarta yang belum memiliki puskesmas. Dia mengatakan, tidak tersedianya lahan menjadi alasan belum dibangunnya puskesmas di wilayah tersebut.
"Benar masih ada 16 kelurahan kita yang belum punya puskesmas. Tanahnya susah Pak, biasanya seperti itu," ujar Widyastuti dalam rapat.
"Jadi saya bacakan yang belum ada puskesmasnya, Kebon kacang, Gondangdia, Cikini, Senen, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Karang Anyar, Gambir, Duri Selatan," sambungnya.
Kendati demikian, Widyastuti mengatakan pihaknya selama ini telah membangun 289 puskesmas di berbagai kelurahan. Jumlah puskesmas ini, disebut lebih banyak dari jumlah kantor kelurahan.
"Kami memang sudah punya 289 puskesmas kelurahan. Kalau dihitung jumlah puskesmas kelurahan dibandingkan dengan jumlah kantor kelurahan, lebih banyak jumlah puskesmas kelurahan. Karena ada beberapa wilayah, satu kelurahan ada yang lebih dari dua bahkan tiga," tutur Widyastuti.
