Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, menyebut dengan terpilihnya kembali Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi Ketua Umum PAN mengindikasikan bahwa pengaruh Amien Rais (AR) di Partai lambang matahari putih itu semakin berkurang.
"Pengaruh AR perlahan tapi pasti akan semakin berkurang seiring dengan munculnya kader-kader muda yang potensial dan sangat menjanjikan untuk kemajuan PAN," ujar Siti Zuhro ketika dihubungi TeropongSenayan, Rabu (12/2/2020).
Siti juga mengatakan PAN hadir dari sebuah gerakan reformasi 1998, dan walau Amien Rais menjadi sosok sentral dalam berdirinya partai berlambang matahari tersebut. Tetapi PAN bukanlah partai yang mengandalkan dinasti politik.
"Partai ini lahir dari hasil sebuah gerakan reformasi 1998," katanya.
Namun demikian, Siti Zuhro juga mengingatkan dengan terpilihnya kembali menjadi Ketua Umum PAN tersebut, Zulhas mendapatkan pekerjaan rumah (PR) besar untuk masa depan partai.
Siti menyebut PAN rawan ditinggal simpatisan dan masyarakat yang memilih PAN pada pemilu kemarin bila PAN tidak menentukan arah politik yang jelas.
"Untuk itu, PAN perlu mengalkulasi dampak posiftif dan negatif bila berada di dalam atau di luar pemerintah. Perlu dipertimbangkan juga, PAN perlu fokus untuk tidak bermain politik jangka pendek yang terkesan oportunistik karena posisi tersebut bisa membuat publik tidak simpatik dan cenderung meninggalkan partai," ungkap Siti Zuhroh.
Menurut Siti, agar suara PAN tidak turun pada Pemilu 2024, PAN harus memiliki sikap yang jelas sejak awal, apakah berada di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan.
"Kalau PAN sejak awal sudah menyiapkan menjadi partai jangkar. Partai yang memiliki mass political base jelas karena diminati rakyat," paparnya.
