Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau sarana dan prasarana SMPN 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mengalami kerusakan. Komisi X DPR RI mendapati bangunan sudah tidak layak untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), karena bangunan tersebut sudah berdiri sejak tahun 1973. Bahkan tidak ada kerangka besi sebagai penyangga kelas. Kerusakan lainnya, atap yang sudah rapuh.
“Kami berharap harus ada pembenahan dalam waktu dekat. Ini upaya kami dalam memperhatikan pendidikan di daerah-daerah. Anggaran memang terbatas, tetapi tetap harus ada skala prioritas dalam pembenahannya,” kata Anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati saat diwawancarai Parlementaria di sela-sela memimpin Tim Kunker Reses Komisi X DPR RI meninjau SMPN 1 Kasihan, Bantul, DIY, Jumat (28/2/2020).
Kepala Sekolah SMPN 1 Kasihan, Bantul Supratikno menyampaikan, ada tiga kelas yang membutuhkan perbaikan. Tiga kelas yang membutuhkan renovasi mengalami kerusakan pada bagian dinding, yang dinilai sudah tidak kokoh lagi, bagian atap kayunya sudah rapuh, serta posisi lantai terletak lebih rendah dari halaman sekolah. “Harapan kami ya lekas ada perbaikan. Supaya semuanya aman dan nyaman,” harap Supratikno.
Selanjutnya Tim Kunker Komisi X DPR RI meninjau SMAN 1 Pajangan untuk melihat sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Setibanya di sana Tim Kunker tidak menemukan bagian ruang kelas yang rusak. Pembenahan sekolah sudah terlihat dengan baik pasalnya ketika 2-3 tahun silam sekolah ini tergenang banjir jika hujan lebat.
“Sekarang sekolah ini sudah memiliki perpustakaan dan taman baca untuk kegiatan belajar mengajar, ini semua dibantu oleh Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) saja. Dalam arti lain, kepiawaian kepala sekolah menjadi penunjang dalam hal tersebut. Ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya,” pungkas Esti.