Pembangunan Pelabuhan Samudera Kijing yang tengah dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk (Wika) memunculkan optimisme dari Komisi V DPR RI bahwa pelabuhan tersebut akan selesai tepat waktu dan segera bisa beroperasi pada Tahun 2020 ini. Pelabuhan ini Samudera Kijing ini merupakan dambaan masyarakat Kalimantan Barat sebagai penggerak ekonomi baru ketika sudah beroperasi kelak.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie saat meninjau pembangunan Pelabuhan Samudera Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (6/3/2020). Masyarakat Kalbar sangat bersyukur dengan adanya Pelabuhan Samudera Kijing ini, kontribusi produk yang diekspor akan berdampak pada pengalokasian APBD.
“Kalbar itu pengekspor CPO juga produk-produk lainnya, tetapi Kalbar tidak pernah mendapatkan devisa. Kenapa, karena tidak diekspor lewat pelabuhan di Kalbar. Devisa itu masuk ke daerah yang melakukan ekspor. Jika devisa itu masuk ke Kalbar, bisa menambah pembangunan daerah,” papar Syarif.
Politisi Fraksi Partai Nasdem ini menambahkan, ketika sudah siap beroperasi, Pelabuhan Samudera Kijing ini diyakini bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Dengan begitu, dapat memunculkan pergerakan ekonomi baru di wilayah ini, karena pasti ramai masyarakat yang beraktivitas di sini nantinya.
Anggota Komisi V DPR RI Boyman Harun juga berpandangan sama, adanya Pelabuhan Samudera Kijing ini akan menggiatkan laju perekonomian di Kalbar terlebih lagi sarana dan prasarana pelabuhan sudah dilengkapi oleh pemerintah. Ia pun merasa puas dengan progres pembanguan pelabuhan ini dan meyakini tahun 2020 ini sudah dapat beroperasi.
“Semoga setelah beroperasi nanti dapat lebih menggiatkan aktivitas perekonomian masyarakat di sini. Baik itu terkait barang dan jasa maupun ekspor CPO dari Kalbar. Semoga dengan jadinya pelabuhan ini, dapat menambah income Kalbar dari ekspor CPO milik Kalbar dan diekspor melalui pelabuhan di Kalbar sendiri,” imbuhnya.
Terkait dengan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan, politisi Fraksi PAN ini meyakini pemerintah daerah siap bekerja sama melakukan pembebasan lahan. “Kita sudah mendengarkan langsung dari Wakil Gubernur juga Bupati Mempawah bahwasanya hal itu (pembebasan lahan) akan segera diatasi sehingga pembangunan ini akan tetap berjalan. Pengoperasiannya sesuai dengan jadwal dan tidak akan mundur karena tidak ada kendala yang begitu berarti,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan pengoperasian Pelabuhan Samudera Kijing tidak bisa menunggu selesainya pembangunan jalan tol. Sehingga, akses jalan menuju Kijing sangat urgent untuk dilebarkan. Karena Ditjen Binamarga Kementerian PUPR tidak bisa bekerja sebelum adanya pembebasan lahan. “Persiapan jalan harus segera dilakukan karena rencananya 2020 ini pelabuhan akan beroperasi. Di sini juga ada smelter, karena itu jalan menjadi sangat penting,” terangnya.