Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid marah atas perkataan host atau komentator pertandingan sepak bola yang kini viral karena komentarnya terhadap penonton perempuan. Meutya menilai perkataan komentator itu adalah pelecehan terhadap perempuan.
"Itu bagian dari Pelecehan terhadap Perempuan. Jelas," tegas Meutya kepada wartawan, Minggu (8/3/2020) malam.
"Bukan saja body shaming, tapi yang lebih tepat dan berat adalah Pelecehan terhadap Perempuan," imbuhnya
Meutya lantas meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera menindaklanjuti masalah ini. Dia meminta stasiun televisi yang menayangkan pertandingan bola itu dan juga komentator bola segera dipanggil dan diberikan sanksi.
"Jadi silakan ini layak ditandak lanjuti, oleh KPI karena tersiarkan melalui media penyiaran. Silakan diperiksa atau dipanggil baik stasiun TV nya, maupun hostnya. Diberikan sanksi-sanksi yang berlaku sesuai aturan," katanya.
Dia juga berpesan agar host ataupun komentator televisi bisa lebih menyaring perkataanya. Sebab, menurut Meutya, perkataan host itu bisa berdampak ke publik.
"Karena tampil di depan publik, baik di televisi maupun medsos sebuah kesalahan akan beratus bahkan dapat berjutaan kali lipat dampaknya karena berpotensi didengar, dibaca oleh banyak orang. Terkait hal ini juga jelas aturannya di UU Penyiaran, dan juga UU ITE," jelasnya.
Dalam video yang viral itu, ada dua pria yang merupakan host dan komentator pertandingan berkomentar soal sekelompok suporter perempuan yang sedang meloncat-loncat. Komentar keduanya menuai kecaman dari netizen karena dianggap melecehkan, apalagi disampaikan sambil tertawa.
Penelusuran detikcom, penggalan video yang viral itu merupakan pertandingan yang mempertemukan Persita Tangerang melawan PSM Makassar. Pertandingan tersebut digelar pada Jumat (6/3).
Atas hal ini, host/komentator tersebut pun akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Permintaan maaf ini, disampaikan melalui video yang diposting di akun instagram pribadi @rama_sugianto. Video tersebut terlihat lebih dari 32 ribu kali ditonton.
"Saya pribadi sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya atas segala kesalahan, dan segala khilaf saya kepada seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Ini jadi pelajaran berharga buat saya, insyallah ke depan tidak akan terulang lagi," tulis Rama.
