Satuan Tugas Lawan Covid-19 yang dibentuk DPR untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 tidak memiliki perwakilan dari Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat.
Ketua Fraksi PPP di DPR, Arsul Sani, membenarkan soal tidak adanya perwakilan dari kedua fraksi itu dalam susunan Satgas.
"Yang jelas Satgas ini bukan alat kelengkapan DPR , jadi soal orangnya tidak terkait dengan representasi fraksi," kata Arsul ketika dihubungi wartawan, Senin (13/4/2020).
Arsul mengatakan, meski susunan Satgas Lawan Covid-19 sudah dibentuk, namun PKS dan Partai Demokrat dipersilakan jika ingin bergabung.
"Tapi kalau yang mau bergabung boleh siapa saja, dari fraksi mana saja," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mempertanyakan, dasar pembentukan Satgas Lawan Covid-19 tersebut.
"Iya (PKS) enggak masuk (Satgas), dan kita enggak tahu juga dasar pembentukannya serta mekanismenya," kata Jazuli ketika dihubungi, Senin (13/4/2020).
Kendati demikian, Jazuli mengaku tak ambil pusing dengan dibentuknya Satgas Lawan Covid-19 tanpa perwakilan PKS.
Sebab, PKS sudah mulai melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"PKS apresiasi aja, kalau DPR ada kepedulian terhadap rakyat, karena kalau PKS sudah 2 bulan ini, potong gaji untuk bantu beli APD para medis dan bagi sembako untuk warga terutama pekerja harian," ujarnya.
Adapun, dalam surat terkait susunan Satgas Lawan Covid-19, tercantum Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebagai Koordinator, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni sebagai Wakil Koordinator.
Kemudian, Anggota Fraksi dari Partai Gerindra Putih Sari sebagai Kepala Staf dan Sekretaris.
Anggota Dewan Pengawas lainnya adalah Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar dan Partai Nasdem yaitu Azis Syamsuddin dan Rachmat Gobel.
Sementara Ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P Puan Maharani menjadi Ketua Dewan Pengawas.
Satgas Lawan Covid-19 juga diisi oleh sebelas deputi yaitu Sari Yulianti (Golkar), Adies Kadir (Golkar), Amir Uskara (PPP), Emanuel Mekindes Lakalena (Golkar), Wihadi Wiyanto (Gerindra), Arteria Dahlan (PDI-P).
Ada pula Habiburokhman (Gerindra), Ahmad Rizki Sadiq (PAN), Faisol Reza (PKB), Mochamad Nabil Haroen (PDIP) dan Fauzi H. Amro (Nasdem).