Ditengah masih merebaknya pandemi corona, kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sangat terasa kepada masyarakat.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDIP Paramitha Widya Kusuma mengatakan kalau alasan PLN menaikan TDL merupakan alasan yang cenderung dibuat buat dan lucu sekali.
"Alasan PLN menaikan TDL cenderung dibuat buat saja dan lucu sekali," kata Paramitha dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PLN, melalui rapat virtual, Rabu (17/06/2020).
Politisi PDIP tersebut juga menuturkan kalau PLN pasti memberikan alasan klasik akibat dari melonjaknya tagihan listrik yaitu akumulasi dari bulan sebelumnya.
Paramitha pun mencontohkan lonjakan listrik yang naik di dapilnya yaitu di SMPN 1 Bumiayu yang naik hingga lebih dari 100% dari tarif biasa.
Padahal, menurutnya selama pandemi corona ini semua sekolah diliburkan itu artinya selama pandemi corona tidak ada aktifitas seperti biasa di sekolah.
"Contoh di dapil saya, SMPN 1 Bumiayu dari tarif listrik yang biasanya 2,5 juta perbulan menjadi 7 juta padahal semua sekolah dilburkan," tuturnya.
Anggota DPR RI Dapil IX Jateng itu menilai ditengah pandemi corona ini kalau lonjakam TDL sangat meresahkan banyak masyarakat secara menyeluruh.
Ia juga meminta PLN untuk jangan menakuti masyarakat karena selalu mengancam pelanggan bahwa tagihan PLN bila tidak dibayar akan dicabut.
"PLN jangan menambah kegaduhan masyarakat, cari juga gagasan pro rakyat jangan cuma menaikan saja," pungkasnya.