Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

GKSB DPR Indonesia - Turki Dukung Penyelesaian IT- CEPA

Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia – Turki Muhammad Farhan mendukung penyelesaian perundingan perdagangan bebas Indonesia – Turki (IT CEPA) untuk menggenjot kerja sama ekonomi kedua negara. Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peluang pasar Turki dan posisi strategisnya sebagai hub ke pasar Uni Eropa (UE) serta kawasan sekitarnya.

“Salah satu agenda penting yang perlu kita perhatikan adalah masalah kecilnya skala ekonomi antar dua negara. Jadi secara portfolio kita sama-sama belum signifikan,” ujar Farhan usai pertemuan antara GKSB DPR RI – Parlemen Turki dengan Direktur Eropa 3 Kementerian Luar Negeri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/07/2020).

Pertemuan tersebut membahas perkembangan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Turki. Farhan mengatakan, sejak 2012, RI memiliki neraca perdagangan surplus terhadap Turki. Pada tahun 2019, total nilai perdagangan Indonesia dan Turki mencapai 1,48 miliar dollar AS dengan surplus di pihak Indonesia sebesar 804,39 juta dollar AS. Namun, nilai perdagangan Indonesia – Turki masih belum mencerminkan potensi ekonomi kedua negara.

Politisi dari F-NasDem ini mengungkapkan salah satu penyebab potensi ekonomi kedua negara belum optimal, karena  belum memiliki instrument pengurangan hambatan tarif dan non tarif serta fasilitasi dan perangkat perlindungan penanaman modal (investasi).

Karena itu, ia mendorong perundingan Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT CEPA) untuk segera diselesaikan.  “Dalam hal ini, kami di GKSB Turki ingin melihat kemajuan yang signifikan dan berharap pemerintah segera memfinalkan beberapa poin penting di IT – CEPA yang nantinya akan menjadi payung hukum dari perjanjian kerja sama ekonomi antara Indonesia – Turki,” jelasnya.

Lebih lanjut, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peluang pasar Turki dan posisi strategisnya sebagai hub ke pasar UE serta kawasan sekitarnya. Begitu juga sebaliknya diharapkan investasi Turki ke Indonesia akan terus meningkat. Menurut Farhan, Indonesia bisa menjadi tujuan FDI (Foreign Direct Investment) Turki. Mengingat, potensi serapan pasar domestik yang cukup besar, terutama untuk produk high technology.

Selain sektor ekonomi, diharapkan juga terjadi penguatan kerja sama industri pertahanan, diantaranya pengadaan alutsista. Indonesia – Turki sudah memiliki MoU tentang Kerja Sama Industri Pertahanan sejak 2010 dan sudah berhasil mengembangkan bersama tank Harimau (Medium Weight Tank), yang merupakan kerja sama antara PT. PINDAD dengan FNSS Turki.

Sejalan dengan itu, Farhan menambahkan, Grup Kerja Sama Bilateral sebagai salah satu platform untuk menjalankan diplomasi parlemen akan senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan Parlemen Turki guna mendorong interaksi dagang yang lebih intensif di masa depan.

“Indonesia dan Turki memiliki hubungan yang baik dalam kerja sama regional maupun global. Karenanya, diplomasi parlemen sebagai diplomasi pendukung diharapkan bisa menjalin komunikasi politik dengan mitra setara di negara sahabat khususnya di Turki, ” imbuhnya.

Diposting 17-07-2020.

Dia dalam berita ini...

Muhammad Farhan

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Barat 1