Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengkritik keras kinerja menteri-menterinya yang lambat dalam penyerapan anggaran penanganan dampak Covid-19. Padahal, di tengah pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan penyerapan anggaran kementerian dan lembaga yang rendah ini kontras dengan kebutuhan masyarakat dalam mengatasi dampak covid-19. “Ibarat rakyat sudah terkapar, pemerintah baru sadar,” ungkap Jazuli dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Rabu (5/8).
Anggota Komisi I DPR ini mendorong Presiden Jokowi untuk lebih ketat mengontrol menteri-menterinya agar segera merealisasikan penyerapan anggaran. Terutama anggaran yang langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat baik sifatnya bantuan langsung maupun stimulus. Tentu harus tetap akuntabel.
Sebaliknya, Jazuli meminta Presiden Jokowi tidak perlu terlalu sering mengumbar kiritik keras kepada menteri-menterinya ke luar. Menurutnya, yang ingin dilihat oleh masyarakat adalah aksi nyatanya bukan retorikanya. “Kalau ada menteri yang dirasa tidak bisa membantu dan lambat kinerjanya ya di-reshuffle saja,” cetus Jazuli.
Jazuli sepenuhnya setuju kritik Presiden kepada pembantunya, tapi jangan lupa Presiden Jokowi juga yang pegang kendali. “Substansi kritiknya, kita semua pasti setuju, bahwa pemerintah lambat. PKS sudah lama mengkritik. Cara mengatasi atau menjawab kritik sepenuhnya tanggung jawab Presiden untuk mempercepat,” ungkapnya.
“Masyarakat luas cukup tau hasilnya, merasakan dampaknya, sementara prosesnya ada pada kendali pemerintah dan diawasi DPR,” pungkas Jazuli.