Anggota Komisi V DPR RI Willem Wandik bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru-baru ini meninjau pelaksanaan program padat karya yang dilakukan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Wamena, Provinsi Papua. Wandik mengatakan, program padat karya itu bagian dari upaya Pemerintah menjaga kestabilan perekonomian masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
Upaya itu dengan melibatkan masyarakat lokal dalam setiap pekerjaan yang dibutuhkan. “Sebagai anggota parlemen pusat, kami terus mendukung program pemerintah pusat dalam rangka menjaga kestabilan daya beli masyarakat. Seperti, melalui program padat karya ini, supaya benar-benar terealisasi kepada masyarakat,” ujar Wandik dalam siaran persnya, Senin (24/8/2020).
Lebih lanjut, politisi Fraksi Partai Demokrat ini menjelaskan, program padat karya itu tidak hanya diterapkan dalam proyek Kemenhub saja. Program serupa juga diterapkan dalam pelaksanaan proyek sejumlah mitra Komisi V DPR RI. Termasuk, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Wandik menyatakan, dalam setiap RDP bersama mitra kerjanya, Komisi V DPR RI selalu menyuarakan pentingnya sinergitas bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menjalankan program padat karya. Program padat karya UPBU Kelas I Wamena melibatkan Kemenhub maupun balai Kementerian PUPR.
“Program padat karya ini melibatkan semua stakeholder, supaya bisa mendorong partisipasi masyarakat di seluruh daerah. Warga juga turut ambil bagian dalam program ini, supaya mereka juga dapat dukungan dalam hal pendapatan. Supaya, bisa bertahan, apalagi di tengah pandemi saat ini,” ungkap legislator dapil Papua itu.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub, Asri Santosa menjelaskan program padat karya dijalankan dalam peningkatan fasilitas 12 bandara di Papua.
“Bukan hanya di Wamena, ada juga di Merauke, Sentani dan lainya. Itu merupakan kegiatan rutin Kemenhub, melibatkan maupun memberdayakan masyarakat di sekitar area bandara agar dapat ikut merasa memiliki bandara,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub.