Pemerintah harus segara memperbaiki infrastruktur pertanian agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga ke level 11-12 persen seperti yang dicapai China. “Ya, kita memang perlu berkaca pada China,” kata anggota Komisi XI dari FPKS Kemal Azis Stamboel, Selasa (19/40.
Menurut Kemal, dengan pembangunan infrastruktur yang besar dan cepat, ekonomi Indonesia tidak akan overheating (tumbuh di atas kapasitas normal).
“Pemerintah harus menjalankan perbaikan infrastruktur secepatnya, terutama infrastruktur pertanian dan transportasi. Karena sektor pertanian paling signifikan perannya terhadap tingginya inflasi dan sektor transportasi paling besar kontribusinya terhadap tingginya biaya bisnis,” lanjut Kemal.
Tanpa memperkuat kapasitas dua infrastruktur tersebut, kata Kemal, sektor riil tidak akan bisa bergerak cepat dan pertumbuhan ekonomi yang tercipta tidak elastis terhadap pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Selain itu kapasitas energi juga harus ditingkatkan.
Sedangkan untuk BI, lanjut Kemal, harus segera mengantisipasi derasnya aliran hot money yang masuk dan menekan tingkat inflasi ini secara tepat. Menurut Kemal, monetary management Indonesia secara umum sudah cukup baik tetapi dari sisi supply pemerintah punya potensi bottleneck yang cukup gawat. "Ini harus benar-benar dicarikan terobosan,” pungkasnya.