Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi capaian Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar yang masuk dalam jajaran 10 besar Universitas Terbaik di Indonesia. Berdasarkan penilaian Webometrics Ranking of World Universities Januari 2020, UNHAS menempati urutan ke-9. Sementara berdasarkan penilaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Agustus 2020, UNHAS berada di urutan ke-7.
"Unhas harus jadi pagar besar yang menjaga NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Terlepas dari peringkat yang diperolehnya, UNHAS telah membuktikan diri sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik dengan melahirkan banyak mahasiswa dan alumni berkualitas. Termasuk Wakil Presiden Republik Indonesia kesepuluh dan kedua belas Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, serta mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (31/8/2020).
Hal tersebut disampaikan pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dalam Dies Natalis UNHAS ke-64, secara virtual kemarin. Bamsoet menilai konsep pembangunan kampus berbasis kemanusiaan yang dirintis UNHAS, dengan menempatkan nilai-nilai kemanusiaan dan ilmu pengetahuan dalam titik keseimbangan pada lingkungan pendidikan kampus, atau dikenal dengan humaniversity, adalah sebuah gagasan yang patut dijadikan teladan oleh perguruan tinggi lainnya.
Menurut Bamsoet, konsep tersebut membuat pembelajaran di kampus tidak hanya bertujuan untuk meraih prestasi akademis, melainkan juga menjadi ajang membentuk mahasiswa menjadi manusia seutuhnya.
"Nilai kemanusiaan adalah nilai universal yang melekat pada berbagai sektor dan bidang kehidupan, termasuk dalam bidang pembangunan. Tidak sedikit di antara kita yang 'terbiasa' mencitrakan pembangunan dengan representasi infrastruktur gedung, jembatan, dan hal-hal lain yang bersifat material fisik. Padahal sesungguhnya tujuan utama, dan akhir muara, dari proses pembangunan adalah manusia itu sendiri," paparnya.
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan masa pandemi COVID-19 menuntut nilai kemanusiaan berperan besar maka gagasan humaniversity disebut relevan. Bamsoet menjelaskan ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan aktualisasi peran kampus dalam membangun solidaritas kemanusiaan melalui berbagai program dan kegiatan.
"Saya mengapresiasi Program Bina Desa Tematik COVID-19 yang diselenggarakan UNHAS. Program ini adalah wujud implementasi nyata dari gagasan humaniversity, karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Program-program seperti ini akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan menjadi representasi kehadiran dan pengabdian kampus kepada masyarakat," katanya.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan komitmen dan kerja bersama seluruh komponen bangsa. UNHAS sebagai bagian dari komponen bangsa yang memiliki dukungan sumber daya manusia terdidik, harus berperan sebagai generator dan dinamisator dalam penanganan pandemi.
"Dalam kaitan ini, sekali lagi saya memberi apresiasi kepada UNHAS yang telah melahirkan inovasi alat bantu pernafasan (ventilator) dengan harga terjangkau, yang diberi nama Venus (ventilator UNHAS), yang dibuat untuk membantu tugas Tim Satgas COVID-19 UNHAS," pungkasnya.