PKB kaget aksi meludahi Al-Qur'an terjadi di Norwegia saat demonstrasi anti-Islam. PKB menilai aksi meludahi Al-Qur'an tak pantas terjadi di Norwegia.
"Wah tidak menyangka hal seperti itu bisa terjadi di Oslo, padahal Norwegia pencetus dan yang memberikan hadiah Nobel Perdamaian setiap tahunnya untuk memperkuat persaudaraan antarbangsa dan mempromosikan perdamaian dunia untuk memperkuat kemanusiaan. Tindakan rasis seperti itu tidak pantas terjadi di sana," kata Ketua DPP PKB, Daniel Johan kepada wartawan, Senin (31/8/2020).
Daniel menilai sepatutnya Norwegia menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan, tak memandang suku, ras dan agama. "Sebaiknya harus memberikan contoh bagi dunia bagaimana persaudaraan dan kemanusiaan semakin kuat di antara perbedaan suku ras budaya dan agama," ujar Daniel.
Tak hanya itu, Daniel menyesalkan aksi meludahi Al-Qur'an di Norwegia. Dia menilai Norwegia harus belajar dari Indonesia bagaimana merawat perbedaan dengan harmonis.
"Kita sangat menyesalkan dan Norwegia harus belajar dengan Indonesia bagaimana mengelola perbedaan dengan harmonis, meski sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, tapi tetap menghargai perbedaan, harusnya Eropa lebih maju dalam hal ini, tapi kejadian ini menunjukkan kemunduran besar Eropa," imbuhnya.
Sebelumnya, demonstrasi anti-Islam di ibu kota Norwegia, Oslo, berujung pada bentrokan. Demonstrasi ini diwarnai aksi meludahi Al-Qur'an.
Seperti dilansir media Jerman, DW, Minggu (30/8) kerusuhan di Oslo itu terjadi pada hari Sabtu (29/8) waktu setempat. Insiden ini mendorong pihak berwenang untuk mengakhiri acara lebih awal.
Unjuk rasa yang diorganisasi oleh kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) tersebut, berlangsung di dekat gedung parlemen. Ratusan pengunjuk rasa tampak berkumpul, menabuh genderang dan meneriakkan "Tidak ada rasis di jalanan kami," seperti dilaporkan kantor berita DPA.