Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menegaskan berpisahnya koalisi dengan PDIP di Pilgub Sumatera Barat bukan karena efek dari ucapan Puan Maharani. Seperti diketahui, ucapan Puan membuat gaduh karena dinilai menyinggung masyarakat Minang.
PKB yang sebelumnya berkoalisi dengan PDIP mengusung Mulyadi-Ali Mukhni. Namun berubah dan akhirnya mendukung Fakhrizal-Genius Umar.
“Bukan (bukan karena efek Puan Maharani),” ujar Jazilul kepada JawaPos.com, Sabtu (5/9).
Wakil Ketua MPR tersebut menegaskan, berubahnya dukungan PKB karena kader melihat pasangan Fakhrizal-Genius Umar dinilai bisa membawa perubahan bagi masyarakat Sumatera Barat. “Itu karena dinamika aspirasi yang berkembang di Sumatera Barat, Pak Fakhrizal dianggap bisa membawa perubahan di Sumatera Barat,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid juga menegaskan berubahnya dukungan PKB tersebut bukan karena Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang telah menyinggung perasaan masyarakat Sumatera Barat.
“Jadi memang tidak ada hubungannya dukungan PKB itu,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PKB berubah haluan dengan mengusung Fakhrizal-Genius Umar. Dengan demikian pasangan tersebut sudah mengantongi dukungan tiga partai politik. Di antaranya Golkar, Nasdem dan PKB.
Koalisi ini juga mengumpulkan kursi sebanyak 14 kursi. Artinya sudah terpenuhi syarat pencalonan dalam mengusung pasangan di Pilgub Sumatera Barat. Syarat pencalonan diketahui adalah mengumpulkan minimal 13 kursi.
Sementara itu, pasangan Mulyadi-Ali Mukhni juga sudah mengembalikan surat keputusan (SK) PDIP terkait dukungan pencalonannya tersebut. Sehingga pasangan itu mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan total 20 kursi.