ANGGOTA Komisi VI DPR RI Fraksi NasDem, Subardi membeberkan soal masalah antara BUMN dengan kontraktor lokal terkait proyek jalan tol. Ia mencontohkan seperti di proyek Tol Jogja-Bawen maupun Jogja-Solo.
Ia menyebut, BUMN sebagai penanggung jawab seringkali lalai membayar kewajibannya kepada kontraktor lokal.
"Banyak kontraktor atau subkontraktor yang telat dibayar. Bahkan pernah setelah enam bulan proyek (kontrak) selesai baru dibayar. Kerja sama ini tidak boleh terulang dalam proyek Tol Jogja-Bawen dan Jogja-Solo,” ujar Subardi dalam keteranganya, Jakarta, Kamis (10/9).
Akibat masalah seperti itu, Subardi mengatakan, bakal ada penurunan kualitas kerja dalam proyek tol. Plus bakal ada hubungan kerja yang buruk yang merusak nama pemerintah.
"Kalau BUMN tidak disiplin, sentimen swasta kepada BUMN akan menguat. Apalagi porsi untuk kontraktor non-BUMN sangat kecil,” tukas wakil rakyat dari dapil DIY itu.
Diketahui, proyek Tol Jogja-Bawen tengah ditahap konsultasi publik untuk pembebasan lahan. Sementara proyek Tol Jogja-Solo memasuki tahap pematokan lahan.
Jalan tol Jogja-Bawen memiliki panjang 77 Km. Sedangkan Jalan Tol Solo–Jogja hingga Kulonprogo memiliki panjang 91,93 Km. Nilai investasi untuk Jogja Bawen diperkirakan Rp13,56 triliun, sementara untuk Solo Jogja-Kulonprogo sebesar Rp20,46 triliun.