KOMISI III DPR meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memprioritaskan rehabilitasi terhadap pecandu narkoba ketimbang dijebloskan ke penjara.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP), kemarin, anggota Komisi III Fraksi NasDem Taufik Basari menilai anggaran BNN 2021 dan penambahan anggaran senilai Rp273 miliar belum melihat rehabilitasi menjadi prioritas BNN dalam memberantas narkoba. “Ini bisa dilihat dari anggaran 2021 yang masih sangat kecil,” ujar Taufik.
Dari anggaran yang sudah, BNN hanya menargetkan 20 lembaga yang memenuhi standar dasar rehabilitasi dengan anggaran Rp3,3 miliar. Jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan dana kampanye pencegahan BNN senilai Rp30 miliar.
“Kita harus tambahkan lagi lebih dari 20 lembaga ini. Anggaran kampanye bisa kita alihkan untuk rehabilitasi dan menyelaraskannya agar rehabilitasi jadi prioritas,” terangnya.
“Dari anggaran yang diajukan Rp1,6 triliun untuk 2021 masih dinilai kecil dan sulit untuk memaksimalkan fungsi rehabilitasi. Itu karena satu orang membutuhkan dana Rp20 juta untuk direhab 4-6 bulan. Jika ada penambahan, rehabilitasi harus jadi prioritas,” imbuhnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan. Dia mendorong BNN memprioritaskan anggaran rehabilitasi bagi pengguna narkoba, sedangkan anggaran senilai Rp1,2 triliun hanya untuk memenjarakan para pengguna narkoba.
“Saya setuju lebih efektif anggaran tersebut dialokasikan untuk rehabilitasi pengguna narkoba,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko menuturkan pihaknya bekerja sama dengan BUMN untuk mendukung dan melakukan berbagai pelatihan di 654 daerah rawan narkoba. “Kami fokus pada pembinaan pencegahan narkoba. Jadi, dana CSR dan BUMN kami arahkan untuk daerah rawan narkoba. Dan kami berharap DPR juga bisa membangun kapasitas building melalui daerah dapil,” tuturnya.
BNN juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Kementerian PU-Pera untuk membangun tempat rehabilitasi di berbagai daerah.
Kepala BNN Heru Winarko menambahkan pagu anggaran BNN pada 2021 sebesar Rp1.689.992.511.000. Heru pun mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp273.454.960.000.