Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI memastikan dan memantau perkembangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit II PT. Cirebon Electric Power yang sedang berjalan. Dalam kunjungan ke Cirebon itu, didapati progres pembangunan PLTU sudah mencapai 85 persen dari target yang ditentukan.
“Tentunya kami ingin melihat perkembangan dan juga pengembangannya, serta ketersediaan energi listrik di Cirebon. Yang kedua permasalahan dampak lingkungan hidup terhadap daerah disekitarnya agar bisa diminimalisir,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian di sela-sela memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR RI ke Cirebon, Jawa Barat, Jumat (18/9/2020).
Poin ketiga, lanjut Ramson, Komisi VII DPR RI mendesak PLTU Cirebon Power berupaya menemukan teknologi baru untuk mengurangi dampak lingkungan hidup di sekitarnya. “Dan yang keempat yang paling penting adalah mengedepankan kepentingan masyarakat di sekitarnya. Saya dengar ada hal terkait masalah pemasangan tower di daerah tertentu, agar dengan segera bisa diselesaikan secara bersama-sama,” tambah Ramson.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, Indonesia masih menggunakan 56 persen energi primer yang berasal dari batu bara, karena memiliki cost terendah per-kwh-nya. Sehingga pembangunan-pembangunan PLTU 35.000 Megawatt masih berlanjut dalam program Pemerintah. “Oleh karenanya pembangunan tersebut perlu diawasi langsung Komisi VII DPR RI dari segi perkembangannya,” tegas Ramson.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Tim Kunspek Komisi VII DPR RI juga mengapresiasi PLTU Unit II Cirebon yang telah memperkerjakan 5000 pekerja, yang mana 3500 orang berasal dari daerah sekitarnya. Hal ini sangat membantu menaikkan perekonomian masyarakat di Cirebon.