KOMISI V DPR meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyosialisasikan secara masif prakiraan curah hujan kepada masyarakat. Hal itu mengingat musim hujan tahun ini cukup tinggi karena dipengaruhi fenomena La Nina.
"Sehingga masyarakat tidak putus dengan informasi itu," kata Wakil Ketua Komisi V Syarief Abdullah Alkadrie, Rabu (14/10).
Politikus Partai NasDem itu mengungkapkan penyebaran informasi dianggap sangat dibutuhkan. Sehingga, masyarakat bisa mempersiapkan diri menghadapi potensi hujan setiap hari.
"Umpamanya di daerah mana curah hujan tinggi," ungkap dia.
Dia menyebutkan, banyak cara yang bisa dilakukan BMKG menginformasikan prediksi cuaca kepada masyarakat. Salah satunya melalui penerapan teknologi.
"Masyarakat Indonesia juga sudah punya ponsel. Punya aplikasi untuk itu sehingga semua itu harus dijadikan sarana menginformasikan setiap waktu," sebut dia.
Selain itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan pemerintah daerah juga diminta mempersiapkan berbagai macam antisipasi menghadapi curah hujan tinggi tahun ini. Diharapkan, persiapan maksimal meminimalkan dampak bencana.
"Saya kira kalau kita sudah mengantisipasi lebih awal, kita bisa meminimalkan daripada kita tidak antisipasi terlebih dahulu," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut fenomena La Nina berpotensi menimbulkan multibencana. Mulai bencana banjir, longsor, gempa, hingga tsunami.
"Bu Dwikorita (Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, BMKG) mengingatkan bisa saja dan nanti multibencana misalnya gempa atau tsunami. Nah itu perlu diantisipasi," kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/10).