Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta menilai secara keseluruhan kinerja Anies Baswedan sudah baik selama tiga tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI, Purwanto mengatakan Anies harus lebih sering melakukan sidak ke bawahannya.
"Kalau saya lihat overall sudah bagus dengan RPJMD, terus soal komunikasi politik pada partai pendukung juga sudah bagus. Yang ketiga, kinerja ke bawahan dia harus banyak sidak untuk melihat mencari tahu bahwa laporan itu perlu kesesuaian dengan realita di lapangan," ujar Purwanto kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Purwanto mengatakan ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang belum bekerja secara optimal. Menurutnya, hal itu perlu segera diperbaiki agar tidak menjadi bumerang yang dapat mempengaruhi kinerja Anies.
"Saya melihat memang ada beberapa SKPD yang kelihatan belum optimal, tetapi dalam kacamata kita sebagai partai pendukung, bisa menjadi bumerang buat Pak Anies kalau tidak segera diperbaiki. Saya tidak perlu menyebut SPKD yang mana atau OPD yang mana," ucapnya.
Menurutnya, Anies harus melihat dan mengontrol bawahannya secara langsung, terutama bagian yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Selain itu, Anies juga diminta untuk memberikan efek kejut kepada bawahannya.
"Saya lihat bahwa Pak Anies harus bisa melihat, mengontrol, tidak hanya asal bapak senang dari laporan SKPD, terutama yang berhubungan dengan titik-titik pelayanan publik. Saya melihat juga kinerja dari SKPD terkait sampai ke bawah itu juga harus ada struggle yang cukup agar memberikan efek kejut ke bawah, agar beliau itu bisa menunjukkan ketidaknyamanannya dengan hasil yang sudah dibuat dengan optimalisasi bersama. Selama ini kan kesan yang ditangkap oleh tim yang di bawahannya itu kan kesannya bahwa beliau (Anies) nggak bisa marah, beliau nggak bisa menunjukkan ketidaksukaannya, itu lebih dikeluarkan saja," katanya.
Diketahui, Anies dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada 16 Oktober 2017 silam. Di tengah jalan, Sandiaga memutuskan mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Agustus 2018 karena maju Pilpres 2019. Jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta kemudian diisi oleh politikus Gerindra, Ahmad Riza Patria pada April 2020.