Polemik tiang konstruksi proyek monorel DKI Jakarta di Jalan HR Rasuna Said kembali mengemuka. Golkar menilai tiang monorel Jakarta itu lebih baik dibongkar karena merusak tata kota.
"Ya jelas tiang-tiang yang sudah terpancang ini sangat mengganggu, estetika juga merusak tata kota dan sebaiknya dibongkar, hanya masalahnya ini kan berkaitan dengan aset salah satu BUMN, kalau tidak salah Adhi Karya yang mendapat penugasan saat itu," kata Sekretaris F-Golkar DPRD DKI, Judistira Hermawan kepada wartawan, Kamis (22/10/2020).
Monorel di Jakarta merupakan proyek lama. Judistira menilai tak mudah melanjutkan proyek monorel itu. "Monorail ini proyek lama dan sulit untuk dilanjutkan," ucapnya.
Golkar menyarankan Pemprov DKI Jakarta duduk bersama pihak yang berkepentingan membahas keberlanjutan tiang monorel ini. Hal ini agar ada solusi untuk tiang monorel di Jakarta dan tak mangkrak.
"Ya saran kami Fraksi Golkar, Pemprov DKI Jakarta komunikasi dan konsultasikan dengan pihak-pihak terkait, ada PT. Jakarta Monorail kemudian BUMN yg terlibat, agar ada solusi tentang tiang-tiang ini," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, tiang konstruksi proyek monorel yang berada di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan tidak terpakai. Terlebih, proyek LRT Jabodebek yang berada di sampingnya membuat konstruksi baru untuk koridor Cawang-Dukuh Atas.
Karenanya, Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas meminta Pemprov DKI untuk mencabut tiang monorel tersebut. Hal itu karena sudah tidak ada fungsinya.
"Iya, lebih baik menurut saya itu dicabut. Fungsinya juga kurang maksimal," ujar Hasbi kepada wartawan, Rabu (21/10).