Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menerima serangan yang menggunakan foto kehamilannya. Gerindra mendukung keponakan Prabowo Subianto untuk tempuh jalur hukum.
"Kami mendukung jika kali ini Mbak Sara akan menempuh jalur hukum," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Sabtu (25/10/2020).
Habiburokhman mengatakan serangan itu tidak bermoral dan merendahkan seorang ibu. Dia khawatir serangan ini merupakan lanjutan dari serangan sebelumnya yang juga terjadi kepada Rahayu.
"Serangan tersebut sungguh tidak bermoral dan merendahkan kaum Ibu. Kami khawatir ini merupakan sekuel dari serangan sebelumnya, dimana ada narasi pelecehan terhadap beliau," ujarnya.
Menurutnya, meskipun Rahayu secara terus-terusan diserang, hal itu tidak akan mengurungkan perjuangannya. Habiburokhman mengatakan Rahayu akan teguh berjuang, apalagi untuk membela hak perempuan.
"Para penyerang itu sungguh memalukan, sepertinya ada pihak yang menghalalkan segala cara hanya karena nggak suka dengan sosok Mbak Sara," ucapnya.
"Kepada para penyerang saya ingatkan bahwa Mbak Sara nggak akan pernah ciut. Beliau cucu pejuang dan beliau sendiri juga pejuang hak-hak perempuan dan anak," lanjutnya.
Sebelumnya, calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kembali menerima komentar yang menyinggung fisiknya. Setelah cuitan 'paha mulus', kini Sara diserang lewat foto maternity atau kehamilan yang memperlihatkan perutnya yang membesar.
Dilihat di akun Twitternya, Sara mengomentari unggahan yang menyertakan foto dirinya saat tengah hamil. Dalam unggahan itu, ada narasi 'coblos udelnya'. Foto itu memang menunjukkan Sara tengah memegang perutnya yang membesar dan memperlihatkan bagian pusarnya.
Menurut Sara, kata-kata yang digunakan si pengunggah yang mengomentari foto kehamilannya tidak bisa ditolerir. Sara pun menyebut si pengunggah sengaja mencari-cari fotonya untuk dijadikan sebagai bahan serangan.
"Terlepas keyakinan setiap pribadi masing-masing dan cara pandang kita tentang cara berbusana yang layak, kata-kata yang digunakan jelas bentuk pelecehan dan ini tidak bisa ditolerir," tegas Sara, Minggu (25/10).
"Foto tersebut adalah foto dari 5 tahun lalu, artinya pun yang mengunggah dengan sengaja mencari foto sampai ke 5 tahun lalu yang bisa digunakan untuk menyerang secara sadar," imbuhnya.