Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijino memastikan program permakanan Pemkot Surabaya untuk lansia tersalurkan dengan tepat dan baik. Hal ini diketahui saat Adi terjun langsung membagikan tepak berisi makanan dari program permakanan.
"Saya mengecek langsung pemberian permakanan oleh Pemkot Surabaya melalui UKM-UKM yang digerakkan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan saya melihat sendiri itu diberikan kepada mereka yang benar-benar berhak. Para kaum lansia, kemudian kepada penyandang disabilitas, kemudian yatim-piatu yang diberikan secara rutin menu itu setiap hari," ujar Adi dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).
Saat itu, pria yang akrab disapa Awi ini bersama salah satu petugas pengantar program permakanan, Fatimah (37), mengunjungi rumah salah satu keluarga penerima manfaat, Efendi Asanie (65), yang terletak di Jalan Gunung Sari II, Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo.
Adi menuturkan saat itu kondisi Efendi terkulai lemas di atas kasur akibat menderita penyakit stroke selama lebih dua tahun dan juga mengalami gangguan penglihatan. Saat diberi makanan oleh petugas, kakek tersebut terlihat tersenyum.
Tidak hanya itu, Awi bersama petugas juga mendatangi rumah lansia lainnya, Muryono (59), dengan kondisi yang hampir sama. Sama seperti Efendi, Muryono terlihat senang ketika petugas mendatanginya dan memberikan motivasi serta tepak berisi makanan dari Pemkot Surabaya.
Kegiatan ini pun membuat Awi dan DPRD Surabaya terkesan terhadap program yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ini. Ke depan, pihaknya juga akan memberikan penguatan terhadap program pemakan, salah satunya dengan penambahan anggaran.
"Kalau dibutuhkan penambahan anggaran, kami akan memberikan dukungan di parlemen, supaya program yang bermanfaat bagi warga Kota Surabaya ini, bisa ditingkatkan dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat," ungkap Awi.
Awi menambahkan program permakanan yang menyasar tiga kategori, yaitu lansia, anak yatim-piatu, dan disabilitas, ini juga dapat memberi support UMKM atau pelaku ekonomi di perkampungan sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi di Surabaya.
"Saya merasakan langsung apa yang mereka rasakan. Masyarakat merasa terbantu, mereka senang. Karena menerima intervensi kebijakan langsung dari Pemerintah Kota Surabaya, yang itu dari hasil pembahasan DPRD Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya," ujar Awi.
Awi juga memastikan menu yang diberikan ke keluarga penerima manfaat tersebut selalu berganti dan sudah layak berdasarkan standar yang ditentukan Dinas Sosial. Pihaknya juga menjamin akan memperjuangkan pengirim permakanan mendapatkan jaminan kesehatan selama pandemi COVID-19.
"Saya ingin memastikan pengiriman makanan itu dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan memakai masker dan jaga jarak," jelas Awi.
Awi menjelaskan, untuk tahun anggaran 2020, penerima permakanan di antaranya lansia sebanyak 18.303 orang, yatim sebanyak 5.021 orang, dan penyandang disabilitas sebanyak 6.345 orang. Sedangkan total permakanan lansia, disabilitas, dan anak yatim serta masyarakat yang terkena COVID sampai Desember teralokasi Rp 156.244.159.472.
Sedangkan jumlah penyedia permakanan (IPSM, karangwerda, dan panti asuhan) sebanyak 378 penyedia. Sedangkan Ikatan Pekerja Sosialisasi Masyarakat (IPSM sesuai Permensos 01/2012 yang diubah menjadi Permensos 10 /2019.
Di sisi lain, salah satu petugas pengirim makanan, Siti Fatimah, mengaku senang dapat membantu Pemkot Surabaya lewat program permakanan kepada lansia hingga penyandang disabilitas.
"Saya itu tidak bisa membantu, tapi orang yang kita berikan (bantuan permakanan) itu senang, kita ikut merasa bangga. Puas rasanya, biarpun kita tidak bisa membantu uang, kalau orangnya senang, kita merasakan senang sekali," ungkap Siti Fatimah.
Siti Fatimah juga merasa terbantu dengan mengirimkan program permakanan ini. Dulu ia bekerja murni sosial, tapi kini diberi insentif Rp 500 per tepak makanan dikalikan jumlah yang dikirimkan setiap hari.
"Kalau Corona seperti ini, suaminya saya juga tidak kerja, tapi kalau kita jalan, insyaallah makan itu bisa saja," pungkas Fatimah.