Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, partainya akan menyelenggarakan Muktamar IX. Rencananya forum tertinggi partai berlambang Ka’bah itu tersebut digelar pada 19-21 Desember di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
”Muktamar ini akan kami laksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Arsul Sani dalam konfrensi persnya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (2/10).
Sebelum peserta Muktamar yang memiliki hak untuk hadir di arena Muktamar. Maka mereka dari daerah masing-masing harus melakukan PCR atau tes swab dan hasilnya harus negatif.
“Kita harapkan 3-5 hari mereka melakukan PCR dan membawa ke Makassar,” katanya.
Muktamar tersebut akan dilakukan protokol kesehatan yang ketat. Misalnya memakai maskerdan juga menjaga jarak. Berikutnya tidak semua acara Muktamar dilakukan dengan fisik. Yang fisik terbatas.
“Selebihnya dari kamar hotelnya masing-masing yang ada di Makassar,” ungkapnya.
Ada tiga agenda dalam Muktamar PPP ini. Pertama penyampaian laporan pertanggung jawaban (LPJ) PPP periode yang akan berakhir ini. Kedua hal-hal terkait dengan peogram PPP ke depan termasuk pembaharuan visi dan misi AA/ART, rekomendasi dan keputusan partai terkait posisi PPP lima tahun yang akan datang. Ketiga agendanya untuk memilih ketua umum yang baru.
“Pemilihan ketum ini dilaksanakan dengan sistem formatur. Yang terpilih jadi ketum akan menjadi formatur dibantu oerwakilan DPW dan DPC,” ungkapnya.
Wakil Ketua MPR ini menambahkan, dengan adanya Muktamar ini PPP sekaligus melakukan manajemen perubahan. Dengan cara yang kami harapkan nanti dalam putusan muktamar yang menujukkan bahwa PPP siap melakukan perubahan secara mendasar.
“Termasuk melakukan koreksi terhadap hal-hal yang termasuk oleh internal PP hal-hal yang keliru. Forum Muktamar inilah yang kami harapkan menjadi perubahan menyeluruh,” pungkasnya.