KETERSEDIAAN perangkat elektronik seperti ponsel pintar untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) ternyata tidak hanya dirasakan siswa di pelosok daerah. Kondisi serupa juga dialami sejumlah siswa di Ibu Kota.
Hal itu dikemukakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani dan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak saat dihubungi dalam kesempatan terpisah, kemarin. Keduanya mengharapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mencari solusi persoalan tersebut.
Menurut Rani, kendala itu lantaran banyak keluarga siswa yang tidak mampu membeli ponsel pintar. Pemprov pun harus mendata sekolah yang membutuhkan bantuan perangkat ponsel. Namun, dengan catatan indikator penerimanya harus jelas. “Sehingga bantuan itu bisa tepat sasaran dan nantinya tidak menimbul kan kecemburuan sosial,” ujar nya.
Penentuan indikator memang tidak mudah. Di sisi lain, pengadaan barang berupa pon sel pintar juga membutuhkan biaya tinggi. Ia menilai PJJ berbasis daring memiliki tantangan yang besar. Namun, Pemprov DKI Jakarta tetap harus memberikan solusi. “Kalau kita khususkan bagi yang tidak mampu, kategori tidak mampu itu juga harus dijelaskan kriterianya seperti apa karena dampak covid-19 saat ini sampai semua lini.”
Pemprov DKI Jakarta, menurut Gilbert, perlu melakukan pendataan permasalahan di seluruh sekolah di Jakarta se hingga kalau ada permasa - lahan di masyarakat bisa segera terbantu. Itu karena persoalan di lapangan pasti banyak dan akan memengaruhi kebijakan yang harus diambil.
Dengan begitu, imbuhnya, jika permasalahan ada di perangkat ponsel, solusi yang diberikan ialah bantuan ponsel agar bisa belajar. Begitu pun jika masalahnya di pulsa, solusi yang diberikan mengikuti.